Hariyono yang awalnya bersama Soedirman, kembali ke dalam hotel dan ikut memanjat tiang bendera bersama Kusno Wibowo.
Keduanya berhasil menurunkan bendera Belanda, merobek bagian birunya, dan mengereknya kembali ke puncak tiang sehinga menjadi bendera merah putih.
Usai kejadian tersebut, bentrokanbentrokan pun sering terjadi antara rakaya Indonesia dan tentara Belanda dan Inggris yang masih tersisa di Indonesia.
Hingga puncaknya pada tanggal 30 Oktober 1945, Brigadir Jenderal Mallaby (Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur) terbunuh.
Hal tersebut membuat tentara Inggris marah dan mengeluarkan Ultimatum 10 November 1945 yang meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA.
Tak hanya mengeluarkan ultimatum, mereka juga mengancam akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila orang-orang Indonesia tidak mentaati perintah Inggris.
Baca Juga: Kumpulan Puisi Hari Pahlawan 10 November 2022 Cocok Untuk Lomba Baca Puisi, Karya Chairil Anwar
Hingga akhirnya terjadilah pertempuran yang sangat dahsyat di kota Surabaya pada tanggal 10 November 1945.
20.000 Rakyat Surabaya menjadi korban dari pertempuran tersebut dimana sebagian besarnya adalah warga sipil.