Legenda Asal Mula Nama Pulau Bangka

- 25 Januari 2023, 15:25 WIB
Banyak Yang Belum Tau, Berikut Nama-Nama Pulau Bangka Pada Masa Terdahulu
Banyak Yang Belum Tau, Berikut Nama-Nama Pulau Bangka Pada Masa Terdahulu /Wikipedia

Selat Malaka dan Laut Cina adalah laut yang ramai dilalui kapal dan perahu layar karena sebagai jalur penyeberangan. Oleh karena itu laut di sebelah utara pulau Bangka sangat rawan karena bajak laut sering merampok barang dan penumpang dari kapal layar yang lewat. Korban rampokan dibawa ke Pulau Bangka. Kapal dan barang dirampas serta para awak kapal dibunuh. Beberapa perompak bahkan menjadikan Pulau Bangka sebagai pangkalan.  Karena  seringnya kapal layar dibajak dan dibawa lalu dihabisi di Pulau Bangka, banyak pelayar dari negara dan pulau lain menamakan pulau itu sebagai pulau maut.

Para penduduk yang dekat dari tempat persembunyian mereka diusir karena takut ketahuan oleh orang lain.

Bertahun-tahun kemudian para bajak laut akhirnya mengetahui satu sama lain tempat pesembunyian masing-masing. Lalu terjadilah perang di antara para bajak laut. Karena banyak peperangan terjadi di berbagai tempat, penduduk asli akhirnya takut tinggal di daratan itu. Mereka pindah ke pulau-pulau kecil di sekitarnya. Saat itu penduduk asli menyebut Pulau Bangka sebagai Pulau Lanon yang artinya adalah bajak laut.

Baca Juga: Daftar Peluang Usaha Tahun 2023 di Bangka Belitung yang Menjanjikan Untung Besar

Suatu ketika ada 10 perahu layar perang dari sebagian pasukan Iskandar Djulkarnain yang menjelahi laut mencari wilayah-wilayah lain. Seluruh perahu itu dilengkapi serdadu bersenjata lengkap. Rombongan itu dipimpin seorang panglima. Ketika rombongan itu berlayar dari Selat Malaka menuju pulau Bangka, para gerombolan perompak dari pulau itu menyerangnya.

Mengetahui bahwa rombongan yang diserang adalah para serdadu, para bajak laut kemudian mencoba melarikan diri. Akan tetapi gagal, para bajak laut berhasil dibekuk. Seluruh bajak laut ditawan dan dijadikan budak. Panglima pasukan serdadu tersebut akhirnya mengetahui bahwa di pulau Bangka banyak pangkalan bajak laut yang lain juga dan pasukan itu berniat membasmi semua bajak laut yang ada di pulau tersebut.

Setelah sampai di pulau Bangka, Panglima tertarik melihat-lihat  pulau yang subur itu. Dia tertarik pada tanaman rempah-rempah. Mereka menepi di daerah yang kini kita sebut Muntok. Panglima itu membuat kemah di Bukit yang kita kenal Bukit Menumbing. Setelah beberapa lama mereka di pulau itu, serdadu mekakukan patroli dengan mengelili pulau. Di perjalanan mereka bertemu para bajak laut dan mereka perangi sampai para bajak laut itu kalah. Hingga tersiarlah ke seluruh dunia bahwa jalur kapal di Selat Malaka sudah aman dari para bajak laut.

Baca Juga: Plesir Beach Bar, Tempat Healing Baru di Pantai Pasir Padi Pangkal Pinang, Vibes Kayak Liburan di Bali

Panglima akhirnya mengetahui bahwa penduduk-penduduk asli pulau itu pindah ke pulau-pulau kecil sebab takut kepada bajak laut yang berpangkalan di pulau tersebut. Panglima memerintahkan pasukannya memanggil para penduduk untuk kembali. Semua penduduk sangat gembira dan hormat kepada pasukan pembasmi bajak laut. Hingga akhirnya tersebarlah kemana-mana berita bahwa di pulau Bangka ada pasukan Iskandar Dzulkarnain di bawah pimpinan Panglima Preng Menumbing Ras yang membasmi para bajak laut. Dengan sendirinya para pelayar menamakan pulau itu sebagai Pulau Preng menumbing .

Akan tetapi pasukan serdadu tersebut harus meninggalkan pulau itu dan meneruskan tugas mereka menjelajahi laut. Banyak kemudian yang datang melepas kepergian 10 perahu layar tersebut.

Halaman:

Editor: Dea Megaputri

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x