Network
Portalbangkabelitung.com - Pada tanggal 1 Maret di Indonesia diperingati sebagai hari Serangan Umum 1 Maret 1949. Di tanggal tersebut terjadi penyerangan antara Indonesia dan Belanda bertepatan di Yogyakarta yang dulunya sebagai ibukota Indonesia.
Di tahun sebelumnya, bertepatan dengan tanggal 19 Desember 1948 Belanda menghianati perjanjian damai Renville dengan melancarkan Agresi Militer Belanda II. Dalam Agresi Militer Belanda II, Belanda berhasil menaklukan ibukota Yogyakarta dan menangkap pemimpin-pemimpin pemerintahan Republik Indonesia.
Kurang lebih satu bulan setelah aksi Agresi Militer Belanda II dilancarkan, pihak Indonesia segera menyusun strategi untuk melawan balik tentara Belanda. Strategi tersebut antara lain dimulai dengan memutuskan telepon, merusak jalan kereta api, menyerang konvoi Belanda, serta tindakan lainnya.
Baca Juga: Jalur Pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru Polman Babel Tahun Angkatan 2023/2024
Dikutip dari buku Serangan Umum 1 Maret 1949 dalam Kaleidoskop Sejarah Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia (2010) karya Batara R. Hutagalung, serangan dilakukan oleh pasukan TNI dari Brigade 10/Wehkreise III di bawah pimpinan Letkol Soeharto.
Puncaknya di tanggal 1 Maret 1949, para pasukan TNI menyerang secara diam-diam sehingga pihak Tentara Belanda tidak punya waktu untuk melancarkan serangan balik. Dalam waktu cukup singkat, pasukan TNI berhasil memukul mundur pasukan Belanda keluar dari Yogyakarta.
Keberhasilan Indonesia melancarkan Serangan Umum 1 Maret 1949 mampu membuka pandangan dunia internasional bahwa eksistensi Indonesia masih kuat.
Untuk memperingati momen bersejarah tersebut, dibangunlah Monumen Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta, tepatnya di area sekitar Museum Benteng Vredeburg sebagai bentuk perjuangan Bangsa Indonesia melawan penjajah di masa lalu.***
