PORTAL BANGKA BELITUNG- Perubahan sikap dan pertumbuhan anak dalam psikologi hanya dapat diukur dengan teknik nontes, misalnya observasi, wawancara, skala sikap, dan lain-lain. Untuk itu, jika pendidik di sekolah hanya menggunakan teknik tes, tentu hal ini dapat merugikan peserta didik dan orang tua. Teknik nontes digunakan sebagai suatu kritikan terhadap kelemahan teknik tes. Diskusikan apa kelebihan teknik nontes yang membuatnya sangat cocok untuk mengevaluasi hasil belajar afektif? Sertakan contoh kasus/ilustrasi untuk memperkuat argumen yang Anda sampaikan dalam diskusi!
Artikel ini akan menjelaskan mengapa teknik nontes cocok untuk mengevaluasi hasil belajar afektif.
Ketahui penjelasan tentang teknik nontes cocok untuk evaluasi hasil belajar afektif atau penilaian perubahan sikap dan pertumbuhan anak dalam psikologi, berikut contoh kasus atau ilustrasi.
Baca Juga: Isi Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 12 Bab 6 Menilai Karya Melalui Kritik dan Esai
Penilaian dengan teknik nontes merupakan salah satu evaluasi yang bisa dilakukan untuk mengukur hasil belajar afektif.
Diketahui teknik nontes digunakan sebagai suatu kritikan terhadap kelemahan dari evaluasi teknik tes.
Berikut jawaban kelebihan teknik nontes yang membuatnya sangat cocok untuk mengevaluasi hasil belajar afektif.
Baca Juga: Contoh Soal Essay Bahasa Indonesia Kelas 8 Bab 3 Materi Teks Eksposisi, Disertai Pembahasan Jawaban
Teknik nontes dalam psikologi memiliki kelebihan yang sangat penting ketika mengevaluasi hasil belajar afektif atau perubahan sikap pada anak-anak.
Berikut adalah beberapa kelebihan teknik nontes yang menjadikannya sangat cocok untuk mengevaluasi aspek ini:
1. Kemampuan Menangkap Nuansa dan Kontek
Teknik nontes, seperti observasi dan wawancara, memungkinkan pengamat atau pendidik untuk menangkap nuansa dan konteks yang sulit diukur dengan tes.
Maka dari itu, tes nontes sangat relevan ketika menilai perubahan sikap atau afeksi karena seringkali mereka muncul dalam situasi tertentu atau dalam interaksi sosial.