Rangkuman Sejarah Kelas 12 Bab 2 Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Indonesia Masa Demokrasi Parlementer

- 7 Maret 2024, 11:20 WIB
Isi Teks Rangkuman Mapel Sejarah Kelas 12 Bab 2 Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Indonesia Masa Demokrasi Parlementer
Isi Teks Rangkuman Mapel Sejarah Kelas 12 Bab 2 Sistem dan Struktur Politik dan Ekonomi Indonesia Masa Demokrasi Parlementer /Pixabay/congerdesign/

PORTAL BANGKA BELITUNG-  Inilah rangkuman mapel Sejarah kelas 12 Bab 2 tentang sistem dan struktur politik dan ekonomi Indonesia masa demokrasi parlementer (1950-1959).

Pelajari rangkuman mapel Sejarah kelas 12 Bab 2 materi sistem dan struktur politik dan ekonomi Indonesia masa demokrasi parlementer (1950-1959) untuk membantu peserta didik belajar.

Simak teks rangkuman Sejarah tentang sistem dan struktur politik dan ekonomi Indonesia masa demokrasi parlementer (1950-1959) cocok untuk peserta didik kelas 12.

Baca Juga: Isi Teks Rangkuman Mapel Sejarah Kelas 12 Materi Bab 5 Indonesia dalam Panggung Dunia, Simak Selengkapnya

Inilah rangkuman mapel Sejarah kelas 12 materi sistem dan struktur politik dan ekonomi Indonesia masa demokrasi parlementer (1950-1959) berikut penjelasannya dibawah ini.

Inilah rangkuman Sejarah yang mempelajari sistem dan struktur politik dan ekonomi Indonesia masa demokrasi parlementer (1950-1959) sebagai referensi pembelajaran.

Berikut rangkuman mapel Sejarah Bab 2 Indonesia dalam sistem dan struktur politik dan ekonomi Indonesia masa demokrasi parlementer (1950-1959) untuk peserta didik kelas 12.

Baca Juga: Isi Teks Rangkuman Mapel Sejarah Kelas 12 Bab 4 Sistem dan Struktur Politik Ekonomi Indonesia Masa Orde Baru

1. Salah satu ciri yang tampak pada masa Demokrasi Parlementer adalah seringnya terjadi penggantian kabinet, mulai dari Kabinet Natsir, Kabinet Sukiman, Kabinet Wilopo, Kabinet Ali Sastroamidjojo I, Kabinet Burhanuddin Harahap, Kabinet Ali Sastroamidjojo II, dan Kabinet Djuanda.

2. Penyebab utama seringnya terjadi pergantian kabinet pada masa Demokrasi Parlementer adalah karena adanya perbedaan kepentingan di antara partai-partai yang tidak pernah dapat terselesaikan dengan baik. Pada masa ini, sistem kepartaian yang diterapkan memang bersifat multipartai.

Halaman:

Editor: Dea Megaputri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x