Network
Portalbangkabelitung.com- Dalam beberapa hari kedepan daging sapi di wilayah Jabodetabek bakal sulit didapatkan di pasar.
Ini terjadi karena adanya mogok dagang yang dilakukan pedagang sapi efek dari terus meroketnya harga daging.
Rencana mogok para pedagang daging sapi ini diketahui dari surat edaran Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) bernomor 08/A/DPD-APDI/I/2021.
Baca Juga: SIMAK! Rumor Tiongkok Minta Indonesia Jual Pulau Sumatra dan Jawa hingga Vaksinasi ke Jokowi Gagal
Dalam surat edaran tersebut tertulis bila mogok para pedagang daging sapi akan dilakukan selama tiga hari mulai Rabu, 20 Januari 2021.
Bahkan seluruh pedagang daging dihimbau untuk tida melakukan aktivitas perdagangan.
Baik itu pemotongan sapi hidup dari RPH (rumah pemotongan hewan) maupun daging beku dari distributor di setiap pasar se-Jadetabek.
Baca Juga: Suntik Vaksin ke Jokowi, Cairan Masih Utuh Saat Dicabut: Benarkah? Berikut Penjelasannya
Hal tersebur dipaparkan APDI dalam surat edaran tersebut, seperti di dikutip Pikiran-Rakyat.com, Selasa 19 Januari 2021 dengan judul "Harga Daging Sapi Tembus Rp150.000, Pedagang di Jakarta Kompak Mogok".
Diketahui surat edaran ini dikeluarkan berdasarkan hasil rapat pedagang daging pada Minggu, 17 Januari 2021.
Baca Juga: CEK: Tiongkok Minta Indonesia Menjual Pulau Jawa dan Sumatera Untuk Membayar Utang , Benarkah?
Mogok yang dilakukan para pedagang daging sapi ini karena tingginya harga jual saat ini.
Dari situs infopangan.jakarta.go.id, diketahui hari ini, Selasa, 19 Januari kisaran harga daging sapi murni di wilayah Jakarta mulai Rp 120.000 per kg hingga Rp150.000 per kg.
Berdasarkan situs itu diketahui daerah harga tertinggi yang menjual daging sapi berada di pasar Anyer Bahari yang ada di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Baca Juga: CEK: Tiongkok Minta Indonesia Menjual Pulau Jawa dan Sumatera Untuk Membayar Utang , Benarkah?
Sedangkan bila dibandingkan dengan harga jual daging sapi tahun lalu, dari data Info Pangan Jakarta, harga sapi tahun lalu.
Atau tepatnya pada 20 Desember 2020 harganya hanya Rp 110.000 per kg.***(Aldiro Syahrian/Pikiran Rakyat)
