Dampak Pandemi Covid-19, Ini kata Hery Gunardi Wakil Direktur Utama Bank Mandiri

- 24 September 2020, 18:26 WIB
Foto; Hery Gunardi, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri (Pikiranrakyat.com)
Foto; Hery Gunardi, Wakil Direktur Utama Bank Mandiri (Pikiranrakyat.com) /

Pangkalpinang, Portalbangkabelitung.Com. Hery Gunardi selaku Wakil Direktur Utama Bank Mandiri,  membeberkan bahwa dampak pandemi COVID-19 sangat terasa terhadap industri keuangan.

Hal tersebut, Hery katakan pada acara Media Gathering Virtual Economic Outlook Triwulan III tahun 2020,  pada Kamis, 24 September 2020.

"Pertumbuhan kredit perbankan melambat. Berdasarkan informasi dari OJK, kredit perbankan melambat tajam hanya tumbuh sekitar 1,04 persen secara tahunan di bulan Agustus 2020 ini," bebernya saat dikutip di Pikiran Rakyat.com

Baca Juga: M Riza Pahlevi, Terima Pujian Dari Walikota Pangkalpinang dalam Ikut Andil Pencegahan Covid-19

Selain itu, Hery pun mengatakan, penurunan dari sisi permintaan adalah faktor utama yang menyebabkan perlambatan itu.

"Kita paham bahwa saat ini tidak mudah bagi pelaku usaha untuk sektor produksinya karena dampak dari PSBB yang membatasi pergerakan manusia," kata Hery.

Namun, ada sisi lain pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) malah meningkat.

"DPK meningkat sekitar 11,6 persen. Sejalan dengan sikap hati-hati dari pemilik dana," sebutnya.

Kemudian dalam pemaparannya, Hery juga menerangkan soal kecenderungan pelaku usaha yang lebih suka memegang uang tunai (cash) saat masa krisis.

"Karena dalam kondisi krisis ini ada fenomena pemilik dana lebih senang pegang cash. Mereka menunggu sampai kondisi membaik," kata Hery.

Pandemi COVID-19 juga membuat sektor perbankan melakukan restrukturisasi.

"Perbankan mulai dari bulan Maret tahun ini sarat dengan pekerjaan terkait restrukturisasi," ucapnya.

"Bank Mandiri sendiri sudah hampir merestrukturisasi sekitar Rp120 triliun. Dari sisi jumlah debiturnya mungkin lebih dari 500.000," kata Hery.

Hery menerangkan, untuk soal likuiditas perbankan masih terjaga dengan baik sejauh ini.

"Karena itu ditopang dengan kebijakan penurun suku bunga Bank Indonesia. Jadi BI sudah banyak sekali menerapkan berbagai kebijakan yang sifatnya untuk memberikan likuiditas," ucapnya.***

Sumber: Pikiranrakyat.com

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x