Portalbangkabelitung.com- Rasa hasad atau iri dengki dengan nikmat orang lain memang kerap menghampiri hati manusia.
Walaupun manusia tersebut berusaha menepis perasaan hasad atau iri dengki tersebut, namun setan selalu saja menggoda untuk menikmati perasaan iri tersebut bahkan melakukan hal yang dilarang agar nikmat orang lain tersebut dicabut.
Sifat hasad adalah salah satu penyakit hati yang harus dihindari umat Islam. Secara epistimologis, hasad adalah keadaan hati seseorang yang tidak mensyukuri nikmat serta membenci kebahagiaan orang lain. Singkatnya, hasad dengki.
Baca Juga: Jangan Ganggu Introvert Saat Sibuk, Ini Alasan dan Akibatnya
2.Orang yang hasad itu mirip dengan orang musyrik. Orang musyrik itu bersedih kala ada yang memperoleh kebaikan. Akan tetapi jika memperoleh bencana, malah bergembira.
3.Orang yang hasad itu menjadi bala tentara setan.
4.Orang yang hasad itu memecah bela kaum muslimin.
5.Kebaikan orang yang hasad akan hilang.
6.Orang yang hasad akan terus berada dalam keadaan sedih.
7.Orang yang hasad itu sebenarnya menginginkan sendiri pada dirinya bencana.
8.Orang yang hasad menyebabkan turunnya musibah karena setiap musibah itu disebabkan karena dosa.
9.Orang yang hasad tidak disukai manusia.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
مَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ مَظْلِمَةٌ لِأَخِيهِ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْهَا, فَإِنَّهُ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ مِنْ قَبْلِ أَنْ يُؤْخَذَ لِأَخِيهِ مِنْ حَسَنَاتِهِ, فَإِنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِنْ سَيِّئَاتِ أَخِيهِ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ
“Barangsiapa yang berbuat zalim pada saudaranya, maka hendaknya dia meminta kehalalan padanya, karena kelak di akhirat tiada lagi dinar maupun dirham sebelum kebaikannya diambil untuk saudaranya (yang dia zalimi). Bila tidak memiliki kebaikan maka kejelekan saudaranya (yang dia zalimi) akan diberikan padanya.” (HR. Bukhari, no. 6534)
Baca Juga: 7 Tips Merawat Wajah saat Malam Agar Kulit Cerah Glowing dan Sehat, Lakukan Cara ini Sebelum Tidur
Ketiga, Selalu Bersyukur di Saat Senang Apalagi Sulitإِذَا نَظَرَ أَحَدُكُمْ إِلَى مَنْ فُضِّلَ عَلَيْهِ فِى الْمَالِ وَالْخَلْقِ ، فَلْيَنْظُرْ إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْهُ
“Jika salah seorang di antara kalian melihat orang lain diberi kelebihan harta dan fisik [atau kenikmatan dunia lainnya], maka lihatlah kepada orang yang berada di bawahnya.” (HR. Bukhari, no. 6490; Muslim, no. 2963)
Kelima, Doakan Mereka yang Mendapatkan Nikmat
Dari Ummu Darda’ radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ
“Doa seorang muslim kepada saudaranya ketika saudaranya tidak mengetahuinya adalah doa yang mustajab (terkabulkan). Di sisinya ada malaikat (yang bertugas mengaminkan doanya kepada saudarany). Ketika dia berdoa kebaikan kepada saudaranya, malaikat tersebut berkata: Aamiin, engkau akan mendapatkan yang semisal dengannya.” (HR. Muslim, no. 2733)