Fokus atau Konsentrasi Hilang? Berikut Cara Melatih Otak yang Kehilangan Fokus Menurut Peneliti

- 24 Oktober 2021, 07:12 WIB
Ilustrasi otak /Choirun N//PIXABAY
Ilustrasi otak /Choirun N//PIXABAY /

Portalbangkabelitung.com- Cara melatih kembali otak Anda yang lelah dan menemukan fokus Anda lagi. Apakah Anda merasa lebih sulit dari sebelumnya untuk berkonsentrasi? Jangan panik, latihan sederhana ini akan membantu mendapatkan kembali konsentrasi Anda.

Bayangkan! Setpa hari, sretiap saat, kita bangun dari tempat tidur, menyalakan keran, menghidupkan sakelar, dan aktivitas sehari-hari lainnya.

Otak Anda dipenuhi dengan informasi. Setiap detik, mata akan memberikan otak setara dengan 10m bit (digit biner) data. Telinga akan menerima orkestra gelombang suara.

Baca Juga: 10 Ucapan Hari Dokter Nasional yang Dapat Anda Bagikan di Media Sosial, Posting Sekarang!

Rata-rata ada di pikiran seseorang, para peneliti memperkirakan, akan memiliki lebih dari 6.000 pikiran sehari. Untuk menyelesaikan sesuatu, kita harus menyaring sebagian besar data ini. Kita harus fokus.

Dr Amishi Jha adalah seorang profesor ilmu saraf kognitif dan perilaku di University of Miami dan ahli dalam ilmu fokus, dia telah menulis buku berjudul Peak Mind: Find Your Focus, Own Your Attention, Invest 12 Minutes a Day.

Buku ini tentang sebuah program pelatihan empat minggu berdasarkan penelitiannya yang menunjukkan betapa sederhananya latihan mindfulness yang dilakukan oleh orang-orang dengan pekerjaan dengan tuntutan tinggi, seperti tentara, atlet elit dan petugas medis darurat.

Dimana pekerjaan tersbut dapat meningkatkan banyak aspek kesehatan kognitif dan emosional, termasuk memperkuat perhatian atau fokus kita.

Baca Juga: Bayi Baru Lahir Butuh Tidur Nyenyak dan Jarang Bangun Saat Malam, Ini Alasannya Menurut Para Peneliti

Menurut Profesor Jha, stres adalah salah satu hambatan terbesar untuk fokus. Dalam keadaan siaga tinggi, kita sering mulai merenung dan membuat bencana. Kita terjebak dalam "loop of doom" atau skenario yang dibayangkan.

Mode ini memengaruhi "memori kerja" kita, jumlah informasi yang dapat disimpan dalam pikiran kita dan digunakan untuk suatu tugas. Misalnya, memilih kata-kata untuk dituliskan dalam email, atau membaca halaman di buku.

“Memori yang bekerja seperti papan tulis mental dengan tinta yang hilang,” kata Jha.

Ketika papan tulis itu penuh dengan pikiran, perasaan, dan gambaran yang berkaitan dengan apa yang membuat kita stres, tidak ada ruang untuk informasi baru.

Baca Juga: Ngemil Tapi Tetap Kurus? Berikut 8 Camilan Diet Ala dr. Saddam Ismail, Nomor 7 Ada Coklat

Kita mungkin mulai kosong, hingga membentak pasangan kita, lalu merasa bersalah, yang membuat fokus menjadi lebih sulit.

Langkah pertama untuk fokus yang lebih baik adalah menerima kebenaran. Anda tidak bisa memutuskan untukhilang fokus.

Jha mulai berpikir secara berbeda tentang fokus sepenuhnya ketika dia mengalami sendiri hal ini. Ia mengalami “serangan teriakan yang menggelegar dan tak henti-hentinya,” yang mengurangi kemampuannya untuk merasa hadir bersama anak-anaknya yang masih kecil.

Jadi Jha mencoba datang dengan beberapa cara sederhana yaitu melatih otak dengan cara  melemah. Latihan kesadaran singkat ini setiap hari dapat membantu kita memperhatikan lalu lintas pikiran kita, dan mengembangkan apa yang disebut Jha sebagai "otot mental" untuk mengamati, daripada bertindak.

Jadi, ketika Anda mulai tidak fokus, cobalah untuk melamhkan pikiran Anda. Jangan penuhi dengan hal-hal yang membuat Anda malah tambah tidak fokus. Amati terlebih dahulu, daripada bertidak.***

Editor: Suhargo

Sumber: theguardian.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah