"Dengan tujuan supaya tidak ngrasani (membicarakan kejelekan) orang, tidak mengumpat orang lain, dan tidak berbuat kemaksiatan. Karena orang ini hobinya ibadah, maka insyaallah tidur tersebut termasuk ibadah," ujar Mustasyar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah itu.
Baca Juga: 20 Kumpulan Ucapan Selamat Hari Kartini yang Cocok Dijadikan Status di Media Sosial
Lebih lanjut, Habib yang gemar bershalawat itu berharap, mudah-mudahan tidur kita di malam hari untuk menanti sahur, setelah usai melaksanakan shalat tarawih dan membaca Al-Qur'an juga dihitung oleh Allah sebagai ibadah.
Jika tidur kita setelah melakukan ibadah, insyaallah akan dihitung sebagai ibadah pula. Namun, jika tidur kita setelah melakukan kemaksiatan ataupun suatu perbuatan yang tidak bermanfaat, maka tidak akan dihitung sebagai ibadah.
"Insyaallah kita semua menjadi orang-orang yang dihitung oleh Allah SWT. Semua kegiatan yang kita lakukan menjadi suatu ibadah; baik tidur kita, diamnya kita, maupun dalam jaga kita," tutup Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf menjelaskan.***
Baca Juga: Muntah Saat Berpuasa, Apakah Batal? Simak Penjelasannya Berikut