Kajian Ramadhan 2021: Langkah Mencapai Ketentraman Batin dan Kebahagiaan Hidup

- 30 April 2021, 05:39 WIB
ILUSTRASI ketentraman batin dan kebahagiaan hidup
ILUSTRASI ketentraman batin dan kebahagiaan hidup //Dok. Annajah

Portalbangkabelitung.com - Di bulan suci Ramadhan ini, tentunya umat islam di seluruh dunia melakukan berbagai macam amalan dan ibadah untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Terutama amalan-amalan ibadah yang memang lebih spesial dilaksanakan di bulan inis eperti puasa, tarawih, dan zakat, dan sebagainya.

Hal-hal itu merupakan sederet ibadah di Ramadhan 2021 yang banyak mengajarkan manusia tentang banyak hal seperti kesabaran, kedermawanan, keikhlasan, dan ketahanan diri dari hawa nafsu.

Baca Juga: Membaca Doa Qunut di Malam ke-16 Ramadhan Sholat Witir, Apa Alasannya?

Amalan dan ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadhan 2021 tentunya menjadikan manusia semakin lebih baik dan yang terpenting adalah kedekatan jalan menuju Tuhan.

Manusia sejatinya telah memiliki fitrah kebenaran dirinya dalam hidup sejak lahir. Secara tak sadar hati nurani akan mengetahui dan membedakan sebuah perbuatan yang baik dan benar. Gus Ulil menyebutnya dengan “tawajjuh”.

Namun, sebagai keturunan Nabi Adam, manusia mewarisi kelemahan bawaan pula yaitu kecenderungan mudah lengah, mudah tergoda, dan melakukan kesalahan.

Baca Juga: Indonesia Bersedih atas Hilangnya KRI Nanggala-402,Berikut Doa Ketika Ditimpa Musibah dan Bencana

Hal itu yang kemudian menyebabkan Nabi Adam akhirnya meninggalkan surga dan diturunkan ke bumi.

Fitrah kebenaran atau “tawajjuh” manusia mudah sekali dikorupsi oleh kelemahan-kelemahan tersebut.

Maka dari itu, kebijaksanaan Ibnu Athaillah mengajarkan bahwasanya perjalanan manusia untuk menuju kebenaran atau ketuhanan dimulai dari langkah yang sederhana, yaitu otokritik.

Baca Juga: Kajian Ramadhan 2021: Amalkan Doa Penutup Aib dengan Kesucian Batin Ini

Otokritik diartikan sebagai kritik terhadap diri sendiri. Kita harus cerdik dan teliti atas kesalahan-kesalahan yang dilakukan diri sendiri.

Hal ini sangat penting, sebab menurut Ibnu Athaillah bahwa ilmu tentang kesejatian hidup, tentang rahasia Tuhan, tentang makrifat, sebetulnya hasil dari otokritik.

Lebih lanjut kebijaksanaan Ibnu Atahillah ini bisa diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Kajian Ramadhan 2021: Hukum Berpuasa Bagi Para Pekerja Berat, Apakah Mendapat Keringanan?

Keberhasilan seseorang dalam mencapai kebahagiaan hidup dimulai dari langkah-langkah kecil seperti kesediaan melihat kelemahan diri sendiri. Dengan begitu, kita akan melangkah ke jenjang berikutnya yaitu memperbaiki diri.

Manusia memiliki kecenderungan alamiah yang disebut sebagai “self-denial” atau menolak mengakui kesalahan, dan akan melemparkan kesalahan pada orang lain.

Kecenderungan sikap untuk lebih mudah melihat kesalahan orang lain daripada dirinya sendiri ternyata bisa dijelaskan secara ilmu psikologis.

Baca Juga: 20 Kumpulan Ucapan Selamat Hari Kartini yang Cocok Dijadikan Status di Media Sosial

Seseorang yang melakukan kesalahan atau kekeliruan akan menyebabkan rasa sakit pada dirinya seperti “tamparan kejiwaan”.

Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan batin sehingga dengan tanpa sadar manusia akan menghindari dan melimpahkan rasa sakitnya tersebut kepada objek atau manusia lain.

Maka dari itu, Gus Ulil menerangkan bahwa “self-denial” atau menolak mengakui kesalahan diri sendiri mungkin menimbulkan perasaan nyaman dan aman. Tetapi itu perasaan palsu.

Baca Juga: Kajian Ramadhan 2021: Amalan Terbaik di Bulan Suci Ramadhan Selain Berpuasa

Sebab manakala sikap ini secara akut diderita orang, dia akan menghadapi kenyataan pahit di ujung perjalanannya yakni sebuah ledakan kesalahan demi kesalahan yang tak pernah diakui pada masa lalunya.

Langkah terbaik yang bisa dilakukan oleh kita dalam ajaran Ibnu Athaillah ini adalah mencicil perbaikan dengan mengakui sebuah kesalahan dan memperbaikinya secara perlahan.

Melalui tindakan ini maka kita akan hidup secara benar, baik, dan tepat yang akan berujung pada suatu kebahagiaan.

Baca Juga: Renungan Ramadhan : Memahami Esensi dari Tujuan Hidup sebagai Manusia

 

Sebab hal yang paling mengganggu dalam ketentraman batin manusia adalah perbuatan salah dan dosa.

Sebagaimana Artikel ini telah terbit di media Utaratimes.com dengan judul "Renungan Ramadhan 2021 Hari ke 18: Langkah Sederhana Menuju Tuhan" yang tayang pada Jumat 30 April 2021.*** (Utaratimes/Muhammad Rizky Pradila)

Editor: Ryannico

Sumber: utara times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x