Peristiwa 20 Januari: Hari Kelahiran Rocky Gerung Dan Perjalanan Politiknya

- 20 Januari 2022, 18:01 WIB
Pengamat Politik Rocky Gerung
Pengamat Politik Rocky Gerung /Tangkap Layar YouTube.com/Rocky Gerung Official

Portalbangkabelitung.com- Rocky Gerung lahir di Manado, Sulawesi Utara pada 20 Januari 1959.

Rocky Gerung mulai berkuliah di Universitas Indonesia pada tahun 1979.

Ia pertama kali masuk ke jurusan Ilmu Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu-ilmu Sosial.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Proyek Ibu Kota Baru Akan Mangkrak Jika Jokowi Terlalu Ambisius

Tak lama Ia berkuliah di jurusan tersebut, Ia masuk ke jurusan Iu Filsafat.

Dan lulus sebagai Sarjana Sastra dari jurusan Ilmu Filsafat Universitas Indonesia.

Selama berkuliah, Rocky dekat dengan para aktivis berhaluan sosialis seperti Marsillam Simanjuntak dan Hariman Siregar.

Baca Juga: KPK Kembali Lakukan OTT, 3 Orang Di PN Surabaya Diamankan

Setelah lulus, Rocky kembali ke UI dan mengajar di Departemen Ilmu Filsafat, yang kini tergabung di dalam Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, sebagai dosen tidak tetap hingga awal 2015.

Ia berhenti mengajar disebabkan keluarnya UU No. 14 tahun 2005 yang mensyaratkan seorang dosen harus minimal bergelar magister; sedangkan Rocky hanya menyandang gelar sarjana.

Ia tercatat mengampu mata-mata kuliah seperti Seminar Teori Keadilan, Filsafat Politik, dan Metode Penelitian Filsafat; ia juga pernah mengajar pada program pascasarjana.

Baca Juga: Rocky Gerung Tak Sepakat Nama Ibukota Baru Jadi Nusantara, Usulkan Nama 'Jokowikarta'

Salah satu mahasiswa yang dibimbingnya adalah aktris Dian Sastrowardoyo.

Dalam bidang politik, Rocky bersama Sjahrir dan istrinya, Kartini pernah mendirikan Partai Indonesia Baru (PIB) pada 2002.

Rocky kemudian memutuskan keluar dan bergabung dengan Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) pada 2011.

Baca Juga: Apa Itu NFT? Begini Cara Gunakan NFT hingga Hasilkan Uang, Ayo Jualan Online Disini!

Ia diangkat sebagai anggota Majelis Pertimbangan Partai SRI.

Partai tersebut menginginkan Sri Mulyani maju untuk pemilihan presiden Indonesia 2014.

Partai SRI akhirnya gagal melewati proses verifikasi administrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sehingga tidak dapat mengikuti Pemilihan Umum 2014.***

Editor: Suhargo

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x