Kim Jong-un Buka Kongres Partai Buruh, Akui Telah Gagal Bangun Ekonomi Korea Utara

- 6 Januari 2021, 12:40 WIB
Kim Jong Un memimpin kongres Partai Buruh hari pertama di Pyongyang, Korea Utara, 5 Januari 2021
Kim Jong Un memimpin kongres Partai Buruh hari pertama di Pyongyang, Korea Utara, 5 Januari 2021 /Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un /KCNA

Portalbangkabelitug.Com- Berdasarkan laporan media pemerintahan lokal, pada Rabu, 06 Januari 2021, Korea Utara telah membuka kongres partai pertamanya setelah hampir lima tahun.

Harapan yang hadir di tengah kongres partai di Korea Utara akan mengungkap arah kebijakan terkait pembangunan ekonomi dan urusan luar negeri untuk beberapa tahun mendatang.

Sebagaimana artikel ini telah tanya di Pikiran Rakyat.com dengan judul "Membuka Kongres Partai Buruh, Kim Jong-un Akui Telah Gagal Bangun Ekonomi Korea Utara" pada 6 Januari 2021.

Pemimpin Kim Jong-un menyampaikan pidato pembukaan untuk kongres kedelapan Partai Buruh yang berkuasa di Pyongyang pada Selasa, 05 Januari 2021 kemarin.

Baca Juga: Pramugari Tewas, Diduga Korban Rudakpaksa 11 Orang Saat Pesta Tahun Baru

Menurut Korean Central News Agency, Kim Jong-un mengakui kegagalannya dalam mewujudkan rencana pembangunan ekonomi lima tahun sebelumnya dan menyerukan kemandirian untuk meningkatkan kekuatan negara.

 

“Periode strategi pembangunan ekonomi lima tahun telah diselesaikan tahun lalu, tetapi hasil di banyak bidang sangat jauh dari tujuan kami,” kata Kim dalam pidato pembukaan.

Merujuk pada tantangan eksternal dan internal yang menghambat pembangunan negara, Kim Jong-un mengatakan meningkatkan kekuatannya sendiri adalah cara yang paling pasti dan paling cepat untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya.

Baca Juga: Paska libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021, Angka Covid-19 Terus Meningkat

Dilansir Portalbangkabelitung dari Pikiran Rakyat.com, Pemimpin Korea Utara mengatakan bahwa dia akan menyarankan garis kunci perjuangan dan kebijakan strategis dan taktis untuk reunifikasi nasional, mempromosikan hubungan eksternal dan memperkuat kerja partai selama kongres.


Sesi ini telah menarik perhatian besar dari dunia luar karena Korea Utara diperkirakan akan mengungkap rencana pembangunan ekonomi baru dan garis kebijakan luar negeri baru di Amerika Serikat dan Korea Selatan menjelang pelantikan Joe Biden sebagai presiden AS pada 20 Januari 2021.

Baca Juga: Pemerintah Telah Siapkan Langkah Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia

Kongres Partai tersebut merupakan kongres partai kedua di bawah kepemimpinan Kim Jong-un yang mengambil alih kekuasaan pada akhir 2011 setelah kematian ayahnya, Kim Jong-il.

Kongres sebelumnya diadakan pada 2016 dan bertepatan dengan Korea Utara mengumumkan rencana pembangunan ekonomi lima tahunnya yang berakhir tahun lalu dan mendeklarasikan kebijakan 'byongjin' yang secara bersamaan untuk mencari senjata nuklir dan kemajuan ekonomi.

Kim Jong-un telah mengadakan tiga pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump, tetapi pembicaraan denuklirisasi hanya menghasilkan sedikit kemajuan sejak KTT tanpa adanya kesepakatan di Hanoi pada 2019.

Baca Juga: Distribusi Vaksin Covid-19 Dipastikan Pembagiaanya Merata

Selain itu yang menarik perhatian dari Kongres adalah apakah saudara perempuan Kim yang kuat, Kim Yo-jong akan dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi di Partai Pekerja selama kongres tersebut.

 

Korea Utara belum mengumumkan jadwal pasti pertemuan partai tersebut, tetapi bisa berlangsung beberapa hari mengingat kongres sebelumnya diadakan selama empat hari.

Peristiwa minggu ini datang ketika Korea Utara dihadapkan pada tiga pukulan topan berturut-turut di musim panas, penutupan perbatasan yang berlarut-larut karena pandemi Covid-19, dan sanksi global terhadap ekonominya.

Baca Juga: Distribusi Vaksin Covid-19 Dipastikan Pembagiaanya Merata

Pada kongres tersebut, 250 anggota pimpinan partai, 4.750 delegasi dan 2.000 pengamat berpartisipasi. Jumlah peserta meningkat dari sesi sebelumnya, meski di tengah pandemi virus corona.


Korea Utara mengklaim belum ada satu pun kasus COVID-19 di wilayahnya.

Kim mengatakan negaranya telah melakukan tindakan antivirus dengan ketat meski pun ada krisis kesehatan global.

Di tengah spekulasi mengenai kemungkinan parade militer yang dijadwalkan dalam pertemuan partai, Komandan Pasukan Korea AS Jenderal Robert Abrams mengatakan bahwa hingga Selasa ini belum ada tanda-tanda provokasi besar seperti sekarang.***

Editor: Muhammad Tahir

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah