Portalbangkabelitung.com - Di dunia yang luas dan beragam ini, terdapat banyak sekali jenis bahasa dari berbagai belahan dunia.
Namun sayang, tak sedikit bahasa-bahasa minor berada di ujung tanduk karena sejumlah besar bahasa hanya memiliki bentuk lisan dan tidak ada tata cara penulisan yang benar.
Hal ini mendapat perhatian dari Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).
Baca Juga: Berlibur ke Jogja dengan Budget Pas-Pasan? Kuliner Angkringan Jogja Solusinya!
UNESCO secara resmi mengatakan hampir 2.500 bahasa di seluruh dunia di ambang kepunahan.
Hal itu diungkapkan oleh Ocal Oguz, ketua Komisi Nasional Turki untuk UNESCO.
"Di antaranya, hampir 2.500 bahasa menghadapi kepunahan karena jumlah penuturnya sangat sedikit," kata Oguz, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Senin, 22 Februari 2021.
Baca Juga: Krisis Air di Sejumlah NTT, Shopee Bekerja Sama dengan Pangdam IX/Udayana Membuat Sumur Bor
"Sayangnya, menurut statistik dan data yang dikumpulkan, salah satu bahasa ini menghilang setiap 15 hari," ujarnya.