Alasan pertama yaitu karena Tatmadaw memiliki sejarh Hak Asasi Manusia yang sangat buruk. Kedua, Tatmadaw sering melakukan pelanggaran konten yang membuat Facebook harus menegakkan kebijakan untuk melindungi komunitasnya.
Baca Juga: Perbankan Didorong Untuk Digitalisasi Oleh BI, Bossman Mardigu Bersyukur
Ketiga, akun militer Myanmar telah melakukan pelanggaran kebijakan sejak terjadinya kudeta militer pada 1 Februari 2021.
Lalu keempat, Frankel berpendapat bahwa kudeta mampu memberikan ancaman online yang dapat berpengaruh ke kehidupan offline.
Sampai saat ini, Facebook merupakan media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat di Myanmar.
Artikel ini telah tayang di Jakselnews.com dengna judul "Facebook-Instagram Larang Militer Myanmar Pakai Aplikasinya, Ini Alasannya" pada Kamis, 25 Februari 2021.
***(Jakselnews.com/Rachel Tanya K.)