Amerika Lakukan Serangan Balas Dendam Kepada Irak

- 26 Februari 2021, 21:09 WIB
Ilustrasi Bendera Amerika Serikat.
Ilustrasi Bendera Amerika Serikat. /Pixabay/Angelique Johnson

Portalbangkabelitung.com – Kamis, 25 Februari 2021 telah terjadi serangan udara oleh Amerika Serikat (AS) di Suriah dan menargetkan fasilitas di dekat perbatasan irak yang digunakan oleh kelompok milisi yang didukung Iran.

Melansir laman AP News, Pentagon menargetkan serangan itu adalah pembalasan atas serangan roket di Irak awal bulan ini, yang menewaskan seorang kontraktor sipil dan melukai seorang anggota dinas AS dan pasukan koalisi lainnya.

Minggu-minggu pertama pemerintahan Biden, Amerika telah menekankan niatnya untuk lebih fokus pada tantangan yang ditimbulkan China. Serangan udara itu adalah aksi militer pertama yang dilakukan oleh pemerintah Biden.

Baca Juga: Biasa Digunakan di Kehidupan Sehari-Hari, Ternyata 11 Benda Ini Punya Fungsi Lebih

Keputusan Biden untuk menyerang di Suriah tampaknya tidak menandakan niat untuk memperluas keterlibatan militer AS di wilayah tersebut, namun untuk menunjukkan keinginan untuk membela pasukan AS di Irak.

 

“Saya yakin dengan target yang kami kejar, kami tahu apa yang kami capai,” ujar Menteri Pertahanan Llyod Austin.

“Kami yakin bahwa target itu digunakan oleh militan Syiah yang sama melakukan serangan tersebut,” katanya menambahkan.

Baca Juga: Bill Gates Sebut Nuklir Lebih Aman dan Ramah Lingkungan

Aksi balas dendam itu terjadi setelah serangan roket 15 Februari di Irak Utara yang menawaskan satu kontraktor sipil dan melukai seorang Anggota layanan AS dan personel kolaisi lainnya.

Austin pun tak menampik serangan tersebut terjadi setelah merekomendasikan tindakannya lkepada Biden.

“Kami mengatakan beberapa kali bahwa kami akan menanggapi sesuai jadwal kami. Kami ingin memastikan konektivitas dan kami ingin memastikan bahwa kami memiliki target yang tepat,” kata Austin.

Baca Juga: Akhirnya, Pangeran Harry Ungkap Alasan Sebenarnya Ia Keluar dari Istana

 

Juru bicara Pentagon John Kirby mengatakan tindakan AS adalah sebuah tanggapan militer yang proporsional yang diambil dengan langkah-langkah diplomatik, termasuk konsultasi dengan mitra koalisi.

“Operasi itu mengirimkan pesan yang tidak ambigu, yang mana Presiden Biden akan bertindak untuk melindungi personel Amerika dan Koalisi,” ujar Kirby.

“Pada saat yang sama, kami telah bertindak dengan sengaja yang bertujuan untuk mengurangi situasi keseluruhan di Suriah timur dan Irak,” katanya menambahkan.

Baca Juga: Siapa Sangka, Ternyata Najwa Shihab Sering Gugup Saat Tampil di Depan Publik. Najwa Shihab: Itu Hal yang Wajar

Kirby mengatakan serangan udara AS telah menghancurkan beberapa fasilitas di titik kontrol perbatasan yang digunakan oleh sejumlah kelompok militan yang didukung Iran, termasuk Kataib Hezbollah dan Kataib Sayyid al-Shuhada.

AS selama ini menyalahkan Kataib Hezbollah atas berbagai serangan yang menargetkan personel dan kepentingan AS di Irak di masa lalu.

Sementara itu seorang profesor di Sekolah Hukum Notre Dame, Mary Ellen O’Connell mengkritik serangan AS sebagai pelanggaran hukum internasional.

Baca Juga: PT. Sariwangi Dikabarkan Bangkrut, Alasannya Miris!

“Piagam Perserikatan Bangsa-Bansa memperjelas bahwa penggunaan kekuatan militer di wilayah negara berdaulat asing adalah sah hanya sebagai tanggapan atas serangan bersenjata di negara pertahanan yang menjadi tanggung jawab negara sasaran. Tak satu pun dari elemen itu terpenuhi dalam serangan Suriah,” ujar Ellen.

Pejabat pemerintahan Biden mengutuk serangan roket 15 Februari di dekat kota Ibril di wilayah semi otonom Kurdi Irak.

Para pejabat telah mencatat bahwa di masa lalu, kelompok milisi Syiah yang didukung Iran telah bertanggung jawab atas berbagai serangan roket yang menargetkan personel atau fasilitas AS di Irak.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok, Sabtu 27 Februari 2021 Pisces: Segera Nyatakan Perasaanmu!

Sebuah kelompok militan Syiah yang tidak banyak dikenal yang menamakan dirinya Saraya Awliya al-Dam, bahasa Arab untuk Penjaga Brigade Darah, mengaku bertanggung jawab atas serangan 15 Februari lalu.

Seminggu kemudian serangan roket di Zona Hijau Baghdad tampaknya menargetkan kompleks Kedutaan Besar AS, tetapi tidak ada yang terluka.

Artikel ini telah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul "Upaya Balas Dendam, Pentagon Luncurkan Bom di Suriah Dekat Irak" pada Jumat, 26 Februari 2021.

***(Pikiran Rakyat/Nopsi Marga)

Editor: Abdul Fakih

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah