Myanmar Makin Mecekam, 34 Demonstran Dibunuh dan Ratusan Orang Ditangkap

- 5 Maret 2021, 00:52 WIB
Seorang demonstran ditahan oleh petugas polisi anti huru hara selama unjuk rasa menentang kudeta militer di Yangon, 27 Februari 2021.
Seorang demonstran ditahan oleh petugas polisi anti huru hara selama unjuk rasa menentang kudeta militer di Yangon, 27 Februari 2021. /Reuters/STRINGER/REUTERS

Portalbangkabelitung.com - Aksi kudeta oleh militer Myanmar masih terus berlangsung hingga saat ini.

Situasi di Myanmar makin hari main kian mencekam, tindak kekerasan terhadap para demonstran terus terjadi.

Pada Rabu, 3 Maret 2021 telah terjadi pembunuhan kepada 34 demonstran dan menangkap ratusan orang, termasuk wartawan yang sedang meliput.

Baca Juga: Golongan Darah A Berisiko Lebih Besar Tertular Covid-19

Dikutip Portalbangkabelitung.com dari pikiran-rakyat.com, jumlah kematian itu menjadi yang tertinggi sejak penggulingan pemimpin sipil Aung San Suu Kyii pada 1 Februari 2021 lalu.

Video yang beredar di media sosial juga menunjukkan aparat keamanan menembakkan ketapel ke arah demonstran, mengejar dan bahkan memukuli petugas ambulans.

Korban tewas diperkirakan lebih banyak, Suara Demokratik Burma,televisi independen dan layanan berita online, menghitung ada 38 kematian.

Baca Juga: Pembatasan Drastis karena Covid-19, Banyak Warga Korea Utara Kelaparan

Demonstran terus membanjiri jalan-jalan kota di seluruh Myanmar sejak junta militer merebut kekuasaan dan menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

Jumlah demonstran tetap semakin banyak meski pasukan keamanan berulang kali menembakkan gas air mata, peluru karet, peluru tajam untuk membubarkan massa, dan menangkap pengunjuk rasa secara massal.

Meningkatnya tindakan keras junta telah menyebabkan peningkatan upaya diplomatik untuk menyelesaikan krisis politik Myanmar.

Baca Juga: Makin Mencekam, Gadis 19 Tahun Tewas Tertembak Dalam Aksi Unjuk Rasa di Myanmar

Belum jelas apakah angka kematian yang melonjak dapat mengubah dinamika politik di negara itu.

Dewan Keamanan PBB diperkirakan akan mengadakan pertemuan tertutup mengenai situasi pada Jumat, 5 Maret 2021.

Sebelumnya, utusan khusus PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener mengatakan dia menerima sekitar 2.000 pesan per hari dari orang-orang di dalam Myanmar.

"Banyak yang sangat ingin melihat tindakan dari internasional dari masyarakat," katanya kepada wartawan di markas besar PBB di New York, AS, pada Rabu, 3 Maret 2021.

Sebagaimana artikel ini telah terbit di media Pikiran-Rakyat-com dengan judul "Junta Myanmar Bunuh 34 Demonstran Antikudeta, Ratusan Orang Ditangkap" yang tayang pada 4 Maret 2021***(Pikiran Rakyat/Julkifli Sinuhaji)

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah