Delapan Orang Tewas, Amnesty International: Militer Myanmar Adopsi Taktik Pertempuran Melawan Demonstran

- 12 Maret 2021, 12:20 WIB
Pemimpin sipil Myanmar Aung San Suu Kyi saat penganugerahan penghargaan Nobel di Balai Kota Oslo, 16 Juni 2012.
Pemimpin sipil Myanmar Aung San Suu Kyi saat penganugerahan penghargaan Nobel di Balai Kota Oslo, 16 Juni 2012. /Reuters/Cathal McNaughton/REUTERS

Portalbangkabelitung.com - Dinamika perpolitikan di Myanmar tak kunjung usai, situasi di Myanmar kini makin memanas.

Hal ini bermula ketika pemerintah militer Myanmar menggulingkan Aung San Suu Kyi.

Aung San Suu Kyi diduga telah menerima pembayaran ilegal atau suap.

Baca Juga: Pemerintah Arab Saudi Izinkan Calon Jamaah Luar Negeri Melakukan Ibadah Mulai 1 November 2021

sementara delapan orang tewas ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan pada protes terhadap kudeta, kata saksi mata.

Kelompok hak asasi Amnesty International menuduh militer Myanmar mengadopsi taktik pertempuran melawan para demonstran.

Enam orang tewas di pusat kota Myaing ketika pasukan keamanan menembaki protes, kata seorang demonstran yang membantu membawa mayat ke rumah sakit. Seorang petugas kesehatan di sana memastikan keenam kematian tersebut.

Baca Juga: Pria di Vietnam Menghapuskan Semua Utang yang Orang Pinjam Kepada Dirinya

Salah Sasaran, Ujung Oppa Angkat Bicara "Kami memprotes dengan damai. Aku tidak percaya mereka melakukannya," kata pria berusia 31 tahun itu, seperti dikutip Portalbangkabelitung.com dari PikiranRakyat-Pangandaran.com.

Satu orang tewas di distrik North Dagon di kota terbesar Yangon, kata saksi mata. Foto-foto yang diposting di Facebook menunjukkan seorang pria tengkurap di jalan, berdarah karena luka di kepala. Satu kematian dilaporkan di Mandalay.

Halaman:

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat Pangandaran


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x