Portalbangkabelitung.com - ASEAN akan mengadakan konferensi tingkat tinggi (KTT) di Jakarta 24 April mendatang.
Pemimpin junta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing akan dijadwalkan menghadiri KTT tersebut.
Dilansir dari Antara, beberapa organisasi masyarakat sipil menolak kehadiran Jenderal Min Aung Hlaing.
Baca Juga: Punya Hutang Kepada Rentenir, Orang Tua di Spanyol Jual Ananknya Seharga Rp52 juta
Organisasi tersebut antara lain Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), FORUM-ASIA, Amnesty International Indonesia, Asia Justice and Rights (AJAR), Milk Tea Alliance Indonesia, Serikat Pengajar HAM (SEPAHAM).
Berikutnya ada Human Rights Working Group (HRWG), Migrant CARE, Asia Democracy Network (ADN), Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA), Kurawal Foundation, Lembaga Kajian dan Advokasi Independensi Peradilan (LeIP) dan SAFEnet.
“Menolak kehadiran junta militer sebagai perwakilan Myanmar di ASEAN Special Summit," ujar Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid saat membacakan pernyataan bersama dalam pengarahan pers kepada wartawan di Jakarta.
Baca Juga: Empat Gerbong Tergelincir, Kecelakaan Kereta Api di Mesir Tewaskan 11 Orang
"Kami merekomendasikan kepada ASEAN dan negara-negara anggotanya dalam ASEAN Special Summit untuk memberikan kursi representasi Myanmar di ASEAN Special Summit untuk National Unity Government sebagai pemerintahan Myanmar yang sah dan dipilih secara demokratis,” sambungnya.
Masyarakat sipil menyayangkan keputusan dari para pemimpin ASEAN untuk memberikan kursi representasi Myanmar kepada pemimpin junta militer di pertemuan tersebut.