Network
Portalbangkabelitung.com - Venezuela tergolong sebagai negara yang kaya karena memiliki cadangan minyak terbesar di dunia.
Namun, kini negara ini mengalami krisis ekonomi yang parah sepanjang sejarah perekonomian dunia.
Ekonomi Venezuela saat ini tengah dihantam dengan lonjakan inflasi yang begitu tinggi sehingga masuk dalam kategori hiperinflasi.
Baca Juga: ASEAN Adakan KTT di Jakarta, Masyarakat Sipil Menolak Kehadiran Jenderal Min Aung Hlaing
Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) mengatakan mereka akan memasok makanan ke sekolah-sekolah Venezuela.
Program tersebut diperuntuhkan untuk 185.000 anak di Venezuela yang dilanda krisis tahun ini.
Ditargetkan akan meningkat menjadi sekitar 1,5 juta pada akhir tahun ajaran 2022-2023.
Baca Juga: Punya Hutang Kepada Rentenir, Orang Tua di Spanyol Jual Ananknya Seharga Rp52 juta
Saat ini masalah kekurangan gizi pada anak meningkat di Venezuela.
Kelompok bantuan kemanusiaan telah lama mendesak pemerintah Maduro untuk mengizinkan WFP mendistribusikan bantuan makanan di Venezuela.
Oposisi politik menuduh pemerintah Maduro, yang dicap sebagai kediktatoran, menjadikan bantuan makanan negara untuk kesetiaan politik, klaim yang dibantah Maduro.
Baca Juga: Sempat Dibebaskan, Wartawan Asal Jepang Kembali Ditangkap Otoritas Myanmar
"Kami yakin sekolah adalah platform paling tepat bagi WFP untuk menjangkau komunitas secara independen," kata Beasley dalam rilis WFP.
Televisi negara Amerika Selatan itu pada Senin sore menyiarkan gambar Beasley dan Maduro berjabat tangan di istana kepresidenan Miraflores.
Kementerian luar negeri Venezuela mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diunggah di lamannya bahwa pertemuan antara pejabat dan WFP akan "mengarah pada evaluasi ketahanan pangan di Venezuela, dengan tujuan memperkirakan kebutuhan dan kerentanan rumah tangga Venezuela."***
