Portalbangkabelitung.com- Konflik berkepanjangan yang berujung pada pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Mozambik kian mengerikan.
Insiden naas menimpa dua anak yang kelaparan di Palma, Provinsi Cabo Delgado, Mozambik.
Diketahui, dua anak laki-laki berusia 15 tahun ini berangkat dengan 15 orang lainnya dari Quitunda, sekitar sembilan mil dari Palma.
Baca Juga: Baper! Inilah Bait Puisi Badai Pasti Berlalu
Menanggapi insiden mengenaskan tersebut, Direktur Save the Children, Chance Briggs mengaku muak dengan konflik di Mozambik yang kini menargetkan anak-anak.
"Kami terkejut dan muak dengan kejahatan yang tidak masuk akal ini. Anak-anak tidak boleh menjadi target dalam konflik," katanya dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari The Independent.
Briggs mengungkapkan, setidaknya 364.000 anak terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mencari perlindungan di kamp-kamp pengungsian di wilayah selatan Palma.
Selain dibunuh, beberapa anak juga diculik dan direkrut sebagai anggota kelompok-kelompok bersenjata di negara itu.
"Pelanggaran berat sedang dilakukan terhadap anak-anak. Mereka dibunuh, mereka diculik, mereka direkrut untuk digunakan oleh kelompok-kelompok bersenjata," ujarnya.