Portalbangkabelitung.com- Pejabat Amerika Serikat selaku Urusan Timur Dekat, Joey Hood memperingatkan negara-negara Arab di Timur Tengah jika melakukan normalisasi hubungan dengan Suriah.
Joey Hood meminta negara-negara Arab untuk mempertimbangkan 'dengan sangat hati-hati kekejaman yang dilakukan oleh rezim terhadap rakyat Suriah selama 10 tahun terakhir', menurut laporan Al Arabiya.
Baca Juga: Viral di Twitter, Abdillah Toha Tanggapi Simpang Siur Berita Vaksin Sinovac
Dia mengisyaratkan jika negara-negara Arab memilih jalur normalisasi dengan Suriah, maka berisiko terkena tekanan sanksi ekonomi dari Amerika Serikat.
"Saya juga, tentu saja, menambahkan bahwa kami memiliki sanksi Caesar, ini adalah undang-undang yang memiliki dukungan bipartisan yang luas di Kongres dan pemerintahan (Joe Biden) akan mengikutinya,” kata Joey Hood, dikuti Pikiran Rakyat, Sabtu, 26 Juni 2021.
Baca Juga: Rp. 1,18 Triliun Dana Bansos Tak Sesuai Peruntukan, DPR Buka Suara
Sanksi dan blokade ekonomi AS menjadi batu sandungan yang mencegah negara-negara membangun kembali hubungan dengan Suriah. Namun demikian, Uni Emirat Arab dan Bahrain membuka kembali kedutaan mereka di Damaskus pada 2019, dan pada 2020.
Hal disampaikan pejabat AS tersebut setelah Presiden Suriah, Bashar al Assad kembali terpilih pada Mei 2021 dengan 95,1 persen suara.
Negara-negara Barat dengan cara yang biasa menjuluki pemilihan presiden di Suriah itu "tidak sah".