Portalbangkabelitung.com- Abdillah Toha menyoroti adanya simpang siur informasi soal vaksin Sinovac yang tak mampu melawan virus corona varian Delta.
Sebagai informasi, saat ini masyarakat di Indonesia sedang dicemaskan dengan kabar mengenai cepatnya penularan virus corona varian Delta yang hanya hitungan detik.
Beberapa waktu lalu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun sempat menyampaikan kasus corona varian Delta yang disebut-sebut berasal dari India sudah mencapai ratusan.
Baca Juga: Rp. 1,18 Triliun Dana Bansos Tak Sesuai Peruntukan, DPR Buka Suara
Tak hanya mencatat soal angka infkesi, Kemenkes juga menyebutkan berdasarkan data Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) virus corona varian Delta per 20 Juni 2021 lalu telah ditemukan di sebanyak 9 provinsi.
Ke-9 provinsi itu di antaranya, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur 3 kasus, dan Gorontalo.
Virus tersebut pertama kali terdeteksi di India di akhir 2020 dan resmi dinamai varian Delta oleh WHO pada 31 Mei 2021, serta dikategorikan sebagai Variant of Concern (VoC).
Sebelumnya, Ketua Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban sempat menjelaskan soal kegaduhan jika virus corona varian Delta yang dinilai cepat menular.
Baca Juga: Ditemukan Bukti Baru, Aparat Kini Buru Sisa-Sisa Simpatisan MIT Poso