Network
Portalbangkabelitung.com- Dr. Ann Lindstrand yang bertindak sebagai Kepala Unit Program Imunisasi WHO, mengecam negara yang mewacanakan program vaksin berbayar.
WHO berpendapat bahwa wacana tersebut hanya akan menimbulkan masalah baru, terutama di tengah kegusaran pandemi Covid-19.
"Penting bahwa setiap warga negara memiliki akses yang sama terhadap vaksin dan pembayaran apa pun dapat menimbulkan masalah etika dan akses, khususnya selama pandemi," ujar Lindstrand dalam jumpa pers di Jenewa seperti dilansir dalam situs resmi WHO.
Lindstrand juga menyebutkan, pasokan vaksin seharusnya dapat diterima semua pihak yang paling membutuhkan.
Baca Juga: Kieran Trippier Berharap Bisa Merumput Ke Mancester United Meski Di Usia Yang Tak Lagi Muda
Ia juga berpendapat program vaksin berbayar tidaklah sah karena banyak negara yang mendapatkan vaksin dari hasil kerja sama multilateral COVAX Facility yang saat ini dipegang oleh WHO.
Lindstrand, mengakui pengiriman vaksin memang memerlukan biaya, akan tetapi biaya tersebut telah ditanggung melalui bank pembangunan multilateral, Bank Dunia, dan berbagai lembaga perbankan dunia lainnya.
Baca Juga: Pemerintah Bagikan Obat Gratis bagi Pasien Isoman Covid-19, Erick Thohir: Negara Hadir untuk Rakyat
Sebagaimana yang kita tau, masyarakat Indonesia menjadi sedikit gusar akibat dihebohkan dengan vaksin berbayar yang dikeluarkan oleh BUMN Kimia Farma.
