Network
Portalbangkabelitung.com- Media milik pemerintahan Kim Jong-un memperingatkan kaum muda untuk berpikir lebih dahulu sebelum menggunakan bahasa gaul dari Korea Selatan.
Pasalnya, tindakan tersebut merupakan bagian dari undang-undang baru yang dibuat untuk menghancurkan segala jenis pengaruh asing di Korea Utara.
Baca Juga: Jokowi End Game, Seruan Aksi Nasional Istana Negara Hari ini 24 Juli 2021
Siapa saja yang kedapatan melanggar aturan ini akan menghadapi dirinya di penjara atau bahkan eksekusi mati.
Surat kabar Rodong Sinmun, yang merupakan media propaganda milik Kim Jong Un memperingatkan para remaja tentang seberapa bahayanya mengikuti tren budaya pop Korea Selatan.
"Penetrasi ideologis dan budaya di bawah papan warna-warni borjuasi bahkan lebih berbahaya daripada musuh yang mengambil senjata," tulis artikel itu.
Baca Juga: Ivan Gunawan Sebut Akun Gosip Instagram Ambil Keuntungan Menyebarkan Berita Hoax Tentang Dirinya
Dalam artikel itu juga ditegaskan bahwa bahasa Korea yang berdialek Pyongyang adalah "superior" kaum muda harus menggunakannya dengan benar.
Diketahui sebelumnya, Kim Jong Un bulan lalu telah mengancam akan mengeksekusi penggemar K-pop setelah mengatakan bahwa musik sebagai "kanker ganas" yang merusak negara.
Hal ini akibat adanya kasus penyeludupa musik, film, dan acara televisi Korea Selatan yang sampai di sana melewati perbatasan.
Baca Juga: Link Nonton dan Sinopsis Film Trilogi I, Will dan Survive Klik Film
Kim Jong Un khawatir hal itu akan berpengaruh pada kaum muda Korea Utara dan berdampak pada rezim.
Pada bulan Desember, Korea Utara memperkenalkan undang-undang baru yang berarti siapa pun yang menonton atau memiliki hiburan Korea Selatan dapat dikirim ke kamp kerja paksa selama 15 tahun.
Baca Juga: Link Nonton Love ft Marriage and Divorce 2 Episode 13 Sub Indo Tayang Malam ini
Bagi siapa saja yang tertangkap menyelundupkan musik, pertunjukan, atau film ke Korea Utara terancam menghadapi hukuman mati.***
