Mantan Karyawan Facebook Bocorkan Dokumen Facebook, Sebut Mark Zuckerberg Tak Mau Lindungi Publik

- 24 Oktober 2021, 13:25 WIB
CEO Facebook, Mark Zuckerberg. (Instagram.com /@zuck) /Instagram.com /@zuck
CEO Facebook, Mark Zuckerberg. (Instagram.com /@zuck) /Instagram.com /@zuck /CEO Facebook, Mark Zuckerberg. (Instagram.com /@zuck) /Instagram.com /@zuck/

Portalbangkabelitung.com- Seorang whistleblower Facebook baru-baru ini mengungkapkan sesuatu yang membuat publik terkejut.

Pasalnya ia telah membuat raksasa media sosial itu masuk dalam krisis setelah ia meluncurkan kritik yang menyinggung Mark Zuckerberg.

Dia mengatakan bahwa Mark Zuckerberg belum menunjukkan kesiapan untuk melindungi publik dari kerugian yang disebabkan oleh perusahaannya.

Frances Haugen, seorang mantan karyawan facebook mengatakan kepada Observer bahwa pendiri dan kepala eksekutif Facebook tidak menunjukkan keinginan untuk menjalankan perusahaan dengan cara melindungi publik dari konsekuensi konten berbahaya.

Baca Juga: Peringati HUT Ke-76, PBB Rayakan Dengan Konser Musik, Sekjen PBB: Musik Menjembatani Semua Perbedaan

Intervensinya datang ketika tekanan meningkat pada bisnis hampir $ 1 triliun (£ 730 juta) ini. Menyusul gelombang baru pengungkapan berdasarkan dokumen yang dibocorkan oleh Haugen, mantan karyawan Facebook.

The New York Times melaporkan bahwa para pekerja telah berulang kali memperingatkan bahwa Facebook dibanjiri dengan klaim palsu tentang hasil pemilihan presiden 2020 yang curang dan percaya bahwa perusahaan seharusnya berbuat lebih banyak untuk mengatasinya.

Frances Haugen berkata,"Saya tidak pernah ingin menjadi pelapor. Tapi nyawa dalam bahaya."

Haugen, yang muncul di hadapan anggota parlemen dan rekan-rekannya di Westminster pada hari Senin, mengatakan Zuckerberg, yang mengendalikan bisnis melalui mayoritas saham pemungutan suara, belum menunjukkan kesediaan untuk melindungi publik.

Baca Juga: 4 Fakta Nayel Nassar, Menantu Bill Gates yang Nikahi Putrinya Secara Islam, Bukan Sembarang Orang

“Saat ini, Mark tidak bertanggung jawab. Dia memiliki semua kendali. Dia tidak memiliki pengawasan, dan dia tidak menunjukkan bahwa dia bersedia untuk mengatur perusahaan pada tingkat yang diperlukan untuk keselamatan publik," tutur Haugen, seperti dikutip Portalbangkabelitung.com dari theguardian.com.

Dia menambahkan bahwa memberikan semua pemegang saham hak suara yang sama dalam menjalankan perusahaan akan menghasilkan perubahan.

“Saya percaya pada hak pemegang saham dan pemegang saham, atau pemegang saham minus Mark. Mereka meminta selama bertahun-tahun untuk satu saham satu suara. Dan alasannya adalah, saya cukup yakin para pemegang saham akan memilih kepemimpinan lain jika mereka memiliki pilihan," ungkap Haugen.

Baca Juga: Pangeran William dan Kate Middleton Hadiri Acara The Earthshot Prize Award, Tampilannya Bikin Pangling

Haugen, yang berhenti sebagai manajer produk Facebook pada Mei, mengatakan dia telah membocorkan puluhan ribu dokumen ke Wall Street Journal dan Kongres karena dia menyadari bahwa perusahaan tidak akan berubah jika ia tak melakukannya.

"Ada perusahaan hebat yang telah melakukan perubahan budaya besar. Apple melakukan perubahan budaya yang besar, Microsoft melakukan perubahan budaya yang besar. Facebook juga bisa berubah. Mereka hanya perlu kemauan," kata Haugen.***

 

Editor: Suhargo

Sumber: theguardian.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah