Network
Portalbangkabelitung.com- Peristiwa pengusiran paksa warga Palestina oleh militer Israel kembali terjadi di wilayah konflik Sheikh Jarrah.
Keutaan Besar Palestina untuk Indonesia mengutuk keras tindakan militer Israel yang mengusir paksa keluarga Salhiya dari rumah dan tanahnya di Sheikh Jarrah.
“Rumah keluarga Salhiya diberikan kepada pemukim Israel. Tindakan ini merupakan operasi rasis dan brutal yang menargetkan keberadaan warga Palestina di Yerusalem dan kota-kota yang di sekitarnya,” demikian pernyataan resmi Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia dikutip dari Antara.
Baca Juga: Ketua Satgas Covid-19 Terapkan Sistem Bubble Pada Pergelaran MotoGp 2022 Di Mandalika
Ia mengatakan inti dari operasi pembersihan etnis yang dilakukan oleh militer Israel adalah pengusiran secara besar-besaran warga asli di sana.
“Kejahatan ini mengingatkan kita pada apa yang dilakukan oleh para Zionis terhadap daerah-daerah di Palestina pada awal abad yang lalu. Kejahatan ini berlanjut dan berulang setiap harinya baik di Tepi Barat yang diduduki pada umumnya dan di Yerusalem Timur pada khususnya,” katanya.
Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia menganggap Naftali Bennett adalah orang bertanggung jawab penuh dan langsung atas peristiwa ini.
Baca Juga: Link Live Streaming Liga Inggris: Leicester City vs Tottenham Hotspur
“Naftali Bennett bertanggung jawab atas kehidupan tiga keluarga Palestina yang menjadi sasaran penggusuran, dan atas konsekuensi/akibat yang terjadi" katanya.
Kedubes Palestina juga menuntut agar adanya intervensi segera, mendesak dan yang efektif untuk memaksa militer Israel segera mundur dari wilayah Sheikh Jarrah.***
