Portalbangkabelitung.com- Pada awal bulan Februari 2022 kemarin, kelompok yang menamai diri mereka sebagai Tentara Pembebasan Balochistan melancarkan serangan militer.
Serangan militer tersebut dilancarkan ke pangkalan militer di Pakistan Barat Daya.
Semenjak hal itu, Pakistan telah menghadapi lima pemberontakan yang menyusahkan otoritas di sana.
Baca Juga: Konflik Agama Terus Terjadi, Bagaimana Nasib Umat Muslim Yang Terancam Genosida Di India?
Pemberontakan tersebut sudah berlangsung semenjak 20 tahun lalu secara berkelanjutan hingga hari ini.
Dilangsir dari kanal Youtube Prof James Ker-Lindsay, meski berbagai upaya yang dilakukan oleh Pakistan dalam menumpas pemberontakan telah dilakukan.
Pakistan malah terjebak ke dalam pelanggaran hak asasi manusia dan propaganda kampanye kemerdekaan yang makin meluas.
Menurut Lindsay, kendati gencarnya pemberontakan dan propaganda yang terjadi di Pakistan.
Hal itu tidak menyurutkan semangat diplomasi Internasional Pakistan.
"Hubungan internasional Pakistan yang lebih luas; tidak terkecualu pada hubungan yang vital dengan Cina," kata Lindsay.
Baca Juga: Kenapa Rusia Dan Ukraina Berperang? Begini Penjelasannya
Menurut Lindsay, Konflik berkepanjangan ini sesungguhnya adalah dampak dari ketidakpuasan ekonomi, politik dan sosial yang terjadi di Pakistan.***