Portalbangkabelitung.com - Seorang pria bersenjatakan pisau membunuh tiga orang di sebuah gereja di Prancis selatan pada Kamis, 29 Oktober 2020.
Pelaku praktis memenggal kepala seorang wanita berusia 60 tahun dalam apa yang disebut Presiden Emmanuel Macron sebagai 'serangan teroris Islam'.
Migran Tunisia berusia 21 tahun, yang membawa Alquran dan tiga pisau bersamanya, berteriak 'Allahu Akbar' ketika didekati oleh polisi yang menembak dan melukai dia secara serius, jaksa penuntut anti-teror Prancis Jean- Francois Ricard mengatakan pada konferensi pers yang dikutip dari Channel News Asia.
Baca Juga: MEGAWATI Pertanyakan Sumbangsih Milenial Bagi Negara
Dalam kegilaan yang berlangsung hampir setengah jam di Basilika Notre-Dame di pusat kota Nice, penyerang menggunakan pisau sepanjang 30 cm untuk memotong tenggorokan seorang wanita berusia 60 tahun sedemikian dalam sehingga dia praktis memenggal kepalanya, kata Ricard. Dia meninggal di dalam gereja.
Jenazah seorang pria, pegawai gereja berusia 55 tahun, ditemukan di dekat Basilika, tenggorokannya juga digorok.
Wanita lain, 44 tahun yang melarikan diri dari gereja ke restoran terdekat, meninggal tak lama kemudian karena beberapa luka pisau.
Baca Juga: Seorang Pria Buta Dengan Lampu
Para korban adalah 'orang-orang yang menjadi sasaran satu-satunya alasan mereka hadir di gereja ini pada saat itu,' kata Ricard.