Hanya Berbentuk Audio, Kenapa Sih Clubhouse 'Naik Daun'?

- 17 Februari 2021, 22:46 WIB
ILUSTRASI - Heboh Clubhouse Hingga Jadi Trending Twitter Begini Cara mainnya /Pixabay - geralt
ILUSTRASI - Heboh Clubhouse Hingga Jadi Trending Twitter Begini Cara mainnya /Pixabay - geralt /ILUSTRASI - Heboh Clubhouse Hingga Jadi Trending Twitter /Pixabay - geralt

Portalbangkabelitung.com - Setelah CEO Tesla Elon Musk menggunakan aplikasi Clubhouse, aplikasi ini mulai hangat diperbincangkan. CEO Tesla Elon Musk menggunakannya dan menunjukkannya kepada warganet di kanal YouTube.

Di China, Clubhouse bahkan dijadikan tempat untuk membicarakan topik-topik terlarang, seperti kemerdekaan Taiwan, persoalan Uighur, dan demo pro-demokrasi di HongKong.

Dikutip dari Bussiness Insider, 11 Februari 2021, Clubhouse merupakan media sosial buatan AS yang berbasis audio yang didirikan pada 2020. Singkatnya, Clubhouse memungkinkan pengguna membuat dan bergabung dalam satu 'ruang' virtual untuk mengobrol dengan orang lain dalam panggilan konferensi yang besar.

Hanya berbentuk audio, tak ada gambar, video atau bahkan teks. Itulah fitur pada aplikasi Clubhouse. Pengguna juga dapat bergabung dan meninggalkan panggilan kapan saja, mengubah ruangan mana pun menjadi aula rapat umum.

Baca Juga: Kurangi Limbah, Sampah Pendaki di Gunung Everest disulap menjadi karya seni

Perlu diketahui, pengguna hanya bisa bergabung ke dalam Clubhouse melalui undangan. Artinya, harus dibuat oleh seseorang yang sudah memiliki akun. Meski calon pengguna dapat mengunduh aplikasi dan memasukkan namanya dalam daftar tunggu, tapi tak ada jaminan ia mendapatkan akun.

Clubhouse saat ini hanya tersedia untuk pengguna iPhone. Namun, CEO Clubhouse Paul Davidson mengatakan, aplikasi itu pada akhirnya akan terbuka untuk semua orang, termasuk pengguna Android.

Cara kerja Clubhouse Saat membuka aplikasi, pengguna akan disajikan dengan daftar ruang, serta daftar yang menunjukkan siapa yang ada di setiap ruang.

Baca Juga: ' La Sape ' Fenomena Sosial, Memaksa Bergaya di Tengah Derita

Pengguna dapat bergabung ke ruang dengan mengetuknya, atau memulai ruangnya sendiri. Sejauh ini, sebagian besar ruang Clubhouse memiliki suasana TED Talk, dengan satu tamu berbicara, dan semua orang mendengarkan.

Pengguna lain dapat bergabung dalam percakapan jika dianggap pantas oleh moderator, tetapi tergantung pada obrolan, dan hal ini jarang terjadi. Selalu ada lusinan percakapan yang terjadi pada waktu yang sama, sehingga memungkinkan pengguna beralih antara subjek dan pembicara berdasarkan minat mereka.

Ruang Clubhouse dipandu oleh para ahli, tokoh terkenal, selebriti, pemodal ventura, jurnalis, dan banyak lagi.

Baca Juga: Tim Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Kalbar, Salah Satunya Perempuan  

Setelah dipopulerkan oleh Elon Musk, Clubhouse semakin melejit dan memuncaki tangga startup serta memicu perebutan undangan. Melansir The Guardian, 15 Febaruari 2021, hingga 1 Februari, Clubhouse memiliki 2 juta pengguna. Mereka juga telah mengumumkan fitur-fitur baru yang akan datang, seperti tip, tiket, atau langganan, untuk membayar kreator secara langsung di aplikasi.

Setelah mengumpulkan dana baru sejak diluncurkan, Clubhouse kini bernilai 1 miliar dollar AS, serta dianggap sebagai startup Unicorn seperti AirBnb, Uber, dan SpaceX.

Permintaan untuk keanggotaan pun sekarang begitu panas, sehingga pasar untuk mereka tumbuh di platform seperti Reddit, eBay, dan Craigslist. Di China, undangan dijual di pasar bekas Alibaba, Idle Fish.

Sebagaimana artikel ini telah terbit di media https://jakbarnews.pikiran-rakyat.com/ dengan judul "Kupas Tuntas Mengapa Aplikasi Clubhouse Booming, Padahal Bentuknya Hanya Audio Saja Loh! Ternyata Ini Faktanya" yang tayang Rabu 17 Februari 2021.

***(Jakbar News/Reza Pahlevi)

 

Editor: Ryannico

Sumber: Jakbar News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah