Network
Photomath telah meraup dana senilai $23 juta atau lebih dari Rp323 miliar, yang dipimpin oleh Menlo Ventures. GSV Ventures, Learn Capital, Cherubic Ventures, dan Goodwater Capital juga berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini.
Ada cerita menarik di balik kesuksesan aplikasi ini, Photomath awalnya dirancang sebagai aplikasi demo untuk perusahaan lain bernama MicroBlink.
Baca Juga: Meski Dikomentar Negatif, Kebijakan Privasi Baru WhatsApp Yang Kontroversial Tetap Berlanjut
Saat itu, tim MicroBlink sedang mengerjakan teknologi pengenalan teks. Ia berencana untuk menjual teknologi intinya ke perusahaan lain yang mungkin berguna.
Pada 2014, mereka meluncurkan MicroBlink di TechCrunch Disrupt di London. Dan banyak hal berubah drastis dalam semalam ketika Photomath mencapai tempat pertama di App Store iOS.
Photomath kini telah menarik lebih dari 220 juta unduhan. Sampai tulisan ini dibuat, itu masih No. 59 di App Store AS, satu peringkat di atas Tinder. Perusahaan lain mencoba membangun pesaing, tetapi tampaknya mereka tidak berhasil menghancurkan startup kecil Eropa.
Baca Juga: Pengguna Android Jangan Sedih, Aplikasi Discord Solusi Untukmu Nikmati Sensasi Clubhouse
Aplikasi ini tampaknya lebih relevan karena banyak anak menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar di rumah. Mereka tidak bisa begitu saja mengangkat tangan untuk meminta bantuan guru.
Photomath gratis dan pengguna dapat memilih untuk membayar Photomath Plus, versi premium dengan lebih banyak fitur, seperti ilustrasi dinamis dan tutorial animasi.***(PortalLebak.com/Dwi Christianto)
