Serta berkoordinasi dengan berbagai pihak mulai dari pakar kesehatan, epidemiolog, pemerintah pusat dari sektor pendidikan dan kesehatan, serta Satgas Penanganan Covid-19.
"Semua kami putuskan bersama yang terbaik untuk Jakarta. Kami tidak pernah putuskan sepihak, kami ingin sinergi dan kolaborasi dengan semua pihak. Termasuk kalau dimungkinkan (tatap muka) itu, harus dapat izin orang tua, kalau pun nanti dimungkinkan tapi orang tua berkeberatan, itu hak orang tua bisa mengikuti secara online atau virtual atau daring, kalau nanti dimungkinkan dibuka," katanya, seperti dikutip dari Pikiran-Rakyat.com.
Selain itu, Riza Patria juga mengungkapkan bahwa Dinas Kesehatan juga saat ini sedang membuat satu konsep pilot project di beberapa sekolah di seluruh wilayah Jakarta.
Tentunya dengan beberapa percontohan untuk dimungkinkannya tatap muka dengan syarat-syarat yang ketat sesuai protokol kesehatan.
"Batasnya ada nanti 50 persen, nanti dapat persetujuan dari semua pihak, dari kesehatan, epidemiolog, semua, termasuk para orang tua. Saat ini sedang dicari, dipilih sekolah-sekolah mana yang akan dijadikan sebagai tempat tempat dimungkinkannya tatap muka dalam rangka percontohan," ucapnya.
Baca Juga: Tambah Kosakata Bahasa Inggrismu, Berikut Ucapan Lain dari Get Well Soon
Seperti diketahui sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim telah menargetkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka mulai Juli 2021 di seluruh sekolah.
Salah satu upaya yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) guna menyukseskan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka (offline), adalah dengan menggelar vaksinasi Covid-19 terhadap pendidik dan tenaga pendidik.
"Target kami hingga akhir Juni, vaksinasi Covid-19 bagi lima juta pendidik dan tenaga pendidik selesai, sehingga pada tahun ajaran baru 2021/2022 atau pada minggu kedua dan ketiga Juli pembelajaran dapat dilakukan secara tatap muka," tutur Nadiem Makarim.