"Karena di beberapa artikel bahaya Bullying, korbannya ini sampai bunuh diri, defresi, makanya dalam film ini kita tuangkan, sehingga kedepan jangan ada lagi bullying disekolah. Lebih baik diera pandemi ini, kita berkarya, membuat tontonan yang bersifat positif,"katanya.
Baca Juga: Depok Kembali Diterpa Hujan Es Disertai Angin Kencang, BMKG: Waspada Cuaca Ekstrem
Sementara, untuk lokasi syuting film ini, dilakukan dibeberapa tempat destinasi wisata yang ada di Kabupaten Bangka dan Bangka Tengah.
Namun secara keseluruhan hampir 80 persen lokasi syuting film ini di lakukan di Sungailiat.
"Karena hasil survey kita, untuk lokasi yang bagus di Kabupaten Bangka," katanya.
Sementara, Bupati Bangka Mulkan mengaku ini yang kedua kalinya dirinya ikut shooting film yang bertemakan tentang budaya yang ada di daerah ini, dimana sebelumnya shooting film tersebut dilakukan pada tahun 2009 yang lalu.
Baca Juga: Tak Terima Saipul Jamil Dicap Pedofil hingga Predator, Kuasa Hukum: Kenapa Gak Dihukum Mati Aja
"Alhamdulilah saat shooting kita tidak ada hambatan. Jadi ini juga sebagai bentuk kecintaan kita kepada daerah ini, yang dikemas dalam sebuah film," katanya usai shooting di Kawasan Hutan Kota Sungailiat Rabu(22/9).
Sedangkan istri Bupati Bangka Yusmiati mengaku, kendati yang pertama kalinya ikut shooting film.