Thorium diklaim sebagai nuklir hijau yang lebih ramah lingkungan daripada uranium dengan energi yang lebih besar.
Thorium dapat digunakan sebagai bahan reaktor nuklir dikarenakan memiliki deposit yang lebih banyak daripada uranium .
Pemanfaatan Thorium pertama kali dilakukan di Manhattan Project. Selain sebagai rektor nuklir, Thorium juga dimanfaatkan di bidang optik dan pada lampu petromaks.
Baca Juga: Ini Sejarah Bangka Belitung, Penghasil Timah Terbesar di Indonesia
Thorium Dioksida digunakan dalam pembuatan kaca khusus. Thorium merupakan sumber energi yang sangat berguna.
Terutama bagi ekonomi dunia karena dapat menggantikan bahan bakar fosil di masa yang akan datang.
Cadangan Thorium di Indonesia mencapai 210.000 hingga 270.000 ton yang terpusat di Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Kadar Thorium yang ditemukan mencapai 62,9-85,7 ppm per gram. Cadangan Thorium yang ditemukan tersebut cukup untuk membangkitkan listrik dua kali lipat dari konsumsi listrik dunia saat ini dan diperkirakan akan habis 1000 tahun kemudian .
Tailing yang merupakan area muara pertambangan timah yang ditinggalkan menjadi tempat bertumpuknya Thorium selama ratusan tahun di Pulau Bangka.