Network
Portalbangkabelitung.com- Festival Nuklir Nasional II yang digelar oleh Indonesia Nuclear Yout Society (INYS) adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk membangun kesadaran dan gerakan edukasi.
Penyelenggaran ini juga mendapat support dari PT Thorcon Power Indonesia dan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pelaksanaan Festival Nuklir Nasional II ini tidak hanya menargetkan mahasiswa, tetapi ingin menjangkau audiens yang lebih luas.
Baca Juga: Bangka Belitung Miliki Cadangan Thorium 'Nuklir Hijau' sebagai Sumber Energi yang Sangat Berguna
Kemudian juga akan digelar kegiatan-kegiatan seperti seminar nasional, nuclear goes to school dan nuclear goes to campus.
Selain itu juga diadakan berbagai perlombaan seperti karya tulis ilmiah nasional, artikel ilmiah, desain t-shirt, debat energi dan orasi energi.
Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Ridwan Djamaluddin menjadi narasumber kegiatan Launching Festival Nuklir Nasional II Tahun 2022 dan Seminar Nasional dengan tema “Energi dan Bangka Belitung: Transformasi Energi Menuju Bangka Belitung Berdaulat".
Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan bertempat di Gedung Mahligai Rumah Dinas Gubernur, Pangkalpinang, Kamis, 15 Desember 2022.
Selain itu sosok yang ikut menjadi narasumber adalah Bob S. Effendi, COO PT Thorcon Power Indonesia dan Bambang Pati Jaya, Anggota DPR RI Komisi VII.
Lalu kegiatan ini juga menghadirkan Ahmadi Sofyan, Pemerhati Sosial Budaya sebagai moderator Seminar Nasional.
Baca Juga: Ini Sejarah Bangka Belitung, Penghasil Timah Terbesar di Indonesia
Disisi lain pada kegiatan ini Ridwan Djamaluddin menyampaikan jika salah satu potensi Bangka Belitung (Babel) adalah lumbung energi yang berbasis thorium.
Bahkan menurutnya, thorium jika dilihat secara nasional paling banyak ada di Bangka Belitung.
Pj Gubernur ini pun menyampaikan jika dirinya selalu mengusahakan agar Provinsi ini punya kelebihan dibandingkan daerah lain.
"Thorium tidak sama dengan uranium, karena tidak bisa menjadi senjata. Pengayaan proses teknologinya juga berbeda, sehingga risikonya akan lebih terkendali dibandingkan uranium," lanjut PJ Gubernur Babel ini.***
