Walau demikian, para perusahaan pembuat vaksin ternama di AS dan Eropa berjanji tetap akan mengikuti seluruh tahapan ilmiah yang ditetapkan demi mengetahui keamanan serta khasiat calon vaksin sebelum produksi massal.
Perusahaan menegaskan mereka tidak akan tunduk pada tekanan politik yang ingin mempercepat tahapan uji coba.
AstraZeneca setuju akan menyediakan kurang lebih tiga miliar dosis vaksin ke beberapa negara.
Baca Juga: Terus Melonjak Naik, Daftar Hagra Emas UBS 3 Oktober 2020
Kepala ilmuwan WHO mengatakan pemberhentian sementara itu dapat menjadi pengingat bahwa proses uji coba tidak selamanya lancar.
“Risiko itu tidak dapat dihindari dalam uji coba skala besar, masalah keselamatan mungkin akan muncul,” kata profesor bidang obat-obatan buatan dari Imperial College London, Peter Openshaw.
"Kita semua harus berharap tidak ada insiden lain ke depannya dan vaksin itu terbukti aman serta efektif,” kata dia.***( Fitri Nursaniyah, Yuda Romansyah/ prbandungraya.pikiran-rakyat.com)