Saksi Selamat Sebut Kecelakaan Bus Pariwisata Sumedang Akibat Rem Blong, Polisi: Masih Diselidiki

11 Maret 2021, 19:29 WIB
Petugas SAR melakukan evakuasi di dalam bus yang mengalami kecelakaan di Jalan Wado, Sumedang, Rabu /Dokumentasi Basarnas Bandung/

Portalbangkabelitung.com – Kecelakaan maut bus Pariwisata Padma Kencana yang membawa sejumlah pelajar SMP IT Al Muawanah, Cisalak, Subang menewaskan 27 jiwa, sementara 39 orang selamat dalam keadaan luka.

Kecelakaan terjadi ketika para pelajar tengah berada dalam perjalanan pulang ke Subang usai melakukan ziarah.

Kecelakaan maut terjadi di Tanjakan Cae Kawung Luwuk di Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar) pada Rabu malam, 10 Maret 2021.

Baca Juga: Ketum PB IDI Tegas Membantah Isu Soal Vaksin Covid-19 yang Diberikan ke Jokowi Berbeda dengan Masyarakat

Atas kecelakaan maut tersebut, Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto  mengungkapkan bahwa hingga saat ini, bus bernomor polisi T 7591 TB masih dalam proses pengangkatan dari jurang.

 

Dikutip Portalbangkabelitung.com dari PMJ News pada Kamis, 11 Maret 2021, Tim kepolisian bersama tim evakuasi belum bisa memastikan penyebab kecelakaan tunggal yang dialami bus Pariwisata Padma Kencana.

Namun, menurut kesaksian dari salah satu korban yang selamat, beberapa detik sebelum masuk jurang, bus sempat mengalami multifungsi rem alias blong, tetapi pihak kepolisian belum mengetahui penyebab blong nya rem dan masih melakukan penyelidikan mendalam.

Baca Juga: Update Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Kamis, 11 Maret 2021. Peningkatanan Pasien Positif Mencapai 5.144

“Sejauh ini, kami masih dalam proses penyelidikan, ya,” kata AKBP Eko Prasetyo Robbyanto.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Ahmad Dofiri menjelaskan bahwa jalur alternatif Garut-Sumedang melalui Wado yang menjadi lokasi kecelakaan maut bukan diperuntukan bagi kendaraan besar seperti bus.

“Jalan ini memang tidak untuk bus besar seperti ini,” kata Irjen Pol Ahmad Dofiri.

Baca Juga: Fahri Hamzah Pamer Lobster 'Raksasa', Susi Pudjiastuti: Seharusnya Tidak Ditangkap Karena Itu Induk Produktif

Ia menjelaskan bahwa jalur tersebut sempat ramai digunakan ketika Jalur Lingkar Nagreg masih belum selesai dibangun beberapa tahun silam.


Sedianya, jalur tersebut menjadi jalur alternatif yang menghubungkan antara jalur selatan menuju jalur utara dari wilayah Priangan Timur Jawa Barat maupun sebaliknya.

Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Ahmad Dofiri menduga sopir bus pariwisata tidak memahami jalur yang akan dilewatinya. Mengingat, jarangnya bus reguler yang menggunakan jalur alternatif tersebut.

Baca Juga: PLN Perpanjang Diskon Tarif Listrik untuk Masyarakat April - Juni 2021, Ini Besarannya

Hingga berita ini diturunkan, Tim SAR bersama kepolisian dan yang lainnya telah mengevakuasi seluruh korban dari bus tersebut.

Bahkan Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat (Jabar) mengungkap sejumlah fakta di balik peristiwa kecelakaan maut tersebut.

Kepala Dishub Jabar Hery Antasari mengungkapkan bahwa guardrail tidak kuat menahan laju bus hingga peristiwa bus naas tersebut terjun ke jurang dengan kedalaman antara 20 hingga 25 meter.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Konflik Demokrat Bisa Dimenangkan Kubu yang Pintar Main Silat

Menurutnya, pihaknya membuka opsi terkait teknis penanganan Tanjakan Cae yang diketahui rawan kecelakaan. Pihaknya akan mengajukan pembangunan jalur penyelamat di Tanjakan Cae.***

Editor: Ryannico

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler