Menag Prihatin Terhadap Perilaku Radikalisme yang Semakin Merajalela: Perilaku Mereka Akibat dari Medsos

22 Maret 2021, 09:17 WIB
Yaqut Cholil Qoumas /Foto twitter Yaqut Cholil Qoumas

Portal Bangka Belitung- Yaqut Cholil Qoumas selaku Menteri Agama RI mengakui bahwa banyak masyarakat yang menganut radikalisme melalui media sosial atau situs daring. 

Hal ini disebabkan karena banyak informasi keagamaan yang dishare melalui media sosial namun tidak tersaring.

"Memang banyak orang-orang yang terpapar radikalisme ini dari media sosial," ujar Menag Yaqut di Jakarta, Minggu (21/3/2021).

Baca Juga: Survei Mengatakan Anak Muda Indonesia TOLAK UU ITE, Ini Alasannya!

"Saya dapat laporan dan bertemu bahkan dengan mantan napiter (narapidana terorisme), mereka (mengaku) menjadi radikal itu karena berinteraksi dengan orang yang sama-sama terpapar radikal melalui media sosial," sambungnya.

Yaqut menjelaskan lebih lanjut, Maraknya radikalisme yang terjadi disebabkan oleh kebiasaan masyarakat yang selalu menghabiskan waktunya untuk beraktivitas di Medsos. 

Dilansir dari PMJ News, berdasarkan survei Alvara, dikatakan anak muda menghabiskan waktu sekitar 7 jam sehari untuk mengakses internet.

Baca Juga: Pasca Insiden Pesawat Kargo Trigana Air, Akhirnya Bandara Perdanakusuma Beroperasi Kembali

"Nah tentu ini berakibat bahwa prilaku mereka di media sosial ini bagaimana informasi keagamaan tidak terfilter dengan baik," bebernya.

Oleh sebab itu, Menag Yaqut mengungkapkan kebijakan keagamaan untuk meminimalisir tindakan radikalisme dan intoleran diarahkan pada transformasi digital.

"Kebijakan perilaku sudah seharusnya diarahkan pada transformasi digital, ini tidak ada pilihan lain, sebelumnya Kemenag lebih melakukan transformasi digital untuk syiar-syiar begini," tukasnya.***

Baca Juga: Jangan Lupa Cek! Hari Ini Pengumuman Hasil SNMPTN di Link Ini

Editor: Suhargo

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler