Kinerja Wapres Ma'ruf Amin Anjlok dan Turunkan Tingkat Kepuasan Masyarakat

29 Agustus 2021, 00:28 WIB
Wakil Presiden Ma'aruf Amin //Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden/ ZONABANTEN.com

Portalbangkabelitung.com- Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyebut tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Wakil Presiden Ma'ruf Amin berada di angka 43,3 persen, atau di bawah 50 persen.

Hal itu menunjukkan anjloknya angka kepuasan masyarakat terhadap dirinya.

"Untuk wakil presiden ini (tingkat) kepuasannya sudah di bawah 50 persen. Ada pola di mana ketidakpuasan terhadap wakil presiden lebih tinggi dibanding kepuasan kepada Presiden Jokowi," ujar Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers, Rabu, 25 Agustus 2021 lalu.

Baca Juga: Warga Sampoddo Terkena Banjir Hingga Sepinggang Orang Dewasa Akibat Diguyur Hujan Deras Dua Hati Belakangan

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin juga mengatakan bahwa rakyat memiliki tolok ukur sendiri dalam mengukur kinerja pejabat publik.

Menurutnya, publik menginginkan sebuah kinerja yang dapat diukur dan dipertanggung jawabkan di hadapan publik itu sendiri.

Publik, termasuk netizen, ingin ada sebuah parameter sendiri terkait kinerja seorang Wakil Presiden Republik Indonesia.

Baca Juga: Tifatul Sembiring Tak Rela Jika UAS Di Penjara Dan Disamakan Dengan Kasus Yahya Waloni

"Wajar jika masyarakat maupun netizen bertanya tentang kinerja pemimpinnya sendiri. Karena rakyat punya ukuran atau parameter sendiri dalam menilai kinerja wapresnya,” kata Ujang dikutip dari Ragamindonesia.com, Sabtu, 28 Agustus 2021.

Ujang mengatakan, jika memang kinerja Wakil Presiden Maruf Amin memuaskan, rakyat pasti memberi apresiasi.

Namun, jika yang terjadi sebaliknya, maka akan terus menjadi pertanyaan bagaimana Ia bekerja.

Baca Juga: Dibalik Vaksin Nusantara, Banyak Tokoh yang Terlibat! Siapa Saja?

"Pertanyaan publik mesti dijawab dengan kinerja yang mengesankan. Bukan dengan pembelaan dengan cara mencari argumentasi pemebenaran bahwa seolah-olah sudah bekerja,padahal kerjanya tidak kelihatan dan gak ada dampaknya bagi masyarakat,” ujar Ujang Komarudin.***

Editor: Suhargo

Sumber: Berita Subang

Tags

Terkini

Terpopuler