Hari Pers Nasional 2022, DPP LDII Ungkapkan Beban Berat Pers di Era New Media

9 Februari 2022, 10:33 WIB
Rilis DPP LDII tentang Hari Pers Naional /

Portalbangkabelitung.com- Berdasarkan keputusan Presiden No.5 Tahun 1985, setiap tanggal 9 Februari bangsa Indonesia memperingati Hari Pers Nasional.

Pada tanggal yang sama dengan Hari Pers Nasional ini, Persatuan Wartawan Indonesia atau disingkat PWI merayakan hari ulang tahunnya.

Ketua Umum DPP LDII,Chriswanto Santoso mengungkapkan bahwa pers memliki peran dalam mencerdaskan bangsa.

Baca Juga: Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Film Jujutsu Kaisen 0 The Movie, Jadwal Tayang, Sinopsis, Tayang Dimana?

Lebih lanjut, dirinya juga mengatakan bahwa pers seperti penyuluh dalam kegelapan, sesuai tugas pers untuk memberikan edukasi, informasi dan hiburan dan control sosial pada masyarakat.

“Meskipun PWI lahir 66 tahun lalu, peran pers dalam mencerdaskan kehidupan bangsa tak bisa diabaikan. Pers seperti penyuluh dalam kegelapan, sesuai tugasnya memberikan edukasi, informasi, hiburan, dan kontrol sosial kepada rakyat Indonesia,” ujar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso.

Menurutnya, pers harus tetap kritis agar pemerintah dan ormas dapat  memperbaiki kekurangan dan terus meningkatkan kebijakannya

Baca Juga: Update Harga Emas Pegadaian Rabu 9 Februari 2022, Mulai Dari Emas Antam, Emas Retro, Emas Batik dan UBS

 “Dengan masukan yang konstruktif dari insan media massa, pemerintah dan ormas dapat terus berbenah dan maju,” lanjutnya

Ia berterima kasih atas kerja para pewarta yang terus membuat pemberitaan berbagai macam pencapaian pembangunan, serta dukungan dan masukan.

Menurut KH Chriswanto, pers memiliki fungsi kontrol sosial yang bias membuat pemerintah melihat pojok-pojok wilayah yang tidak tersentuh oleh pembangunan.

Baca Juga: 2 LINK Download Video CapCut Tanpa Watermark Pakai Savefrom, Begini Cara Menggunakannya

 Selain itu, pemerintah juga bisa secara langsung mendapat respon dari masyarakat mengenai kebijakan yang telah dibuat

“Hal tersebut sangat membantu pemerintah dalam membangun negeri ini,” imbuh KH Chriswanto.

Menurut KH Chriswanto, pers telah sanggup melaksanakan tugasnya sebagai tiang keempat demokrasi dalam menyalurkan kebebasan berpendapat.

Baca Juga: New KODE PROMO Gojek Hari Ini Februari 2022, Klaim Kodenya, Ambil Diskonnya, dan Dapatkan Keuntungannya

“Dengan kebebasan pers saat ini, sebagai ormas Islam, kami mendukung media yang menyalurkan kebebasan berpendapat dan berbicara sebagai syarat mutlak demokrasi,” paparnya.

Namun Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto mengingatkan, kebebasan tersebut harus diiringi dengan rasa tanggung jawab yang besar, dalam mengedepankan kepentingan masyarakat serta keutuhan bangsa dan negara.

Pers di Era New Media

Sepert yang diungkapkan KH Chriswanto Santoso, Ketua DPP LDII Koordinator Bidang Komunikasi, Informasi, dan Media (KIM) DPP LDII, Rulli Kuswahyudi mengatakan pers memiliki tanggung jawab lebih besar lagi dalam era new media atau media baru.

Baca Juga: New KODE PROMO Gojek Hari Ini Februari 2022, Klaim Kodenya, Ambil Diskonnya, dan Dapatkan Keuntungannya

Menurut Rulli Kuswahyudi, pada masa yang serba internet ini, pernyebaran informasi melalui media sosial digunakan sebagai ruang publik.

Ruang publik ini menjadi informasi tersebar dengan mudah, baik itu berita penting, gossip, bahkan berita hoaks.

“Era ini ditandai dengan penggunaan internet dalam menyebarkan informasi dengan multiplatform, salah satunya media sosial. Pers dan masyarakat saat ini bersama-sama menggunakan media sosial. Akhirnya media sosial menjadi ruang publik, dari berita penting atau sekadar gosip bahkan hoaks,” ujar Rulli.

Baca Juga: Baru! KODE PROMO Gojek 9 Februari 2022 Up To 90 Persen, Diskonnya 'Ga Main-main'

Namun tak bisa dipungkiri kini kerja wartawan kian mudah dengan adanya media sosial di era yang serba internet ini.

Wartawan lebih mudah memantau isu yang sedang tren, atau mencari kutipan para tokoh, kemudian diolah menjadi sebuah tulisan.

 “Kerja pers yang kian mudah ini, jangan sampai menumpulkan analisis. Hanya mengisi berita dengan kutipan. Tapi masyarakat perlu edukasi yang mendalam atas sebuah isu,” kata Rulli.

Baca Juga: Baru! KODE PROMO Gojek 9 Februari 2022 Up To 90 Persen, Diskonnya 'Ga Main-main'

Bahkan terkadang demi mengejar pembaca di media sosial, beberapa media selalu menggunakan umpan balik atau yang dikenal dengan istilah clickbait.

Dengan begitu wartawan akan dengan mudah membuat pembaca penasaran atau sebaliknya muncul rasa benci hanya dengan membaca judulnya

Diharapkan pada era new media, media massa atau pers tak hanya memiliki kepentingan untuk mengejar sensasi agar beritnya hanyak yang membaca.

Baca Juga: Kenali Bahasa Tubuh Tanda Seseorang Sedang Berbohong, Berikut Enam Trik Jitunya!

Menurut Rulli media massa atau pers, harus memberikan edukasi untuk meningkatkan kualitas demokrasi untuk kepentingan masyarakat.

“Sebagai suluh dalam gelap, media yang berkualitas pasti terus ditunggu dan pasti jadi bahan perbincangan di media sosial,” ujarnya.

Rulli juga mengingatkan, agar dalam pemberitaan para pewarta berpegang teguh pada kode etik jurnalistik dan kaidah-kaidah jurnalistik.

Salah satunya, tidak membuat berita dengan prasangka sehingga terjadi pengadilan media massa

Baca Juga: Fakta Misteri KKN di Desa Penari yang Pernah Viral di Media Sosial, Kini Diangkat jadi Film! Bakal Tayang Febr

“Bahkan yang di-framing tidak diberi hak jawab, peliputannya tidak dua sisi, tidak cek dan ricek. Ini bisa menyusahkan individu, masyarakat, ormas, bahkan negara,” ujarnya.

Akibat pengadilan media massa, emosi warga bisa tersulut, padahal informasi tersebut belum tentu kebenarannya. Akibatnya bisa terjadi tindak kekerasan diantara warga.

"Tindakan tersebut tidak mencerminkan bangsa Indonesia yang Pancasilais, dan cenderung tak mematuhi hukum. Pers harus bertanggung jawab dalam membentuk masyarakat sesuai kepribadian bangsa,” ungkap Rulli.  

Baca Juga: Cerita Lengkap Kasus Viral KKN Desa Penari Semua Versi, Simak Sebelum Film KKN Di Desa Penari 2022 Tayang di B

Masyarakat, menurutnya, selalu membutuhkan media massa yang berkualitas dan terpercaya di era ini antara berita benar dan hoaks nyaris sulit dibedakan. Seluruh rakyat Indonesia sangat mengharapkan integritas dan profesionalitas media massa.***

Editor: Dea Megaputri

Sumber: DPP LDII

Tags

Terkini

Terpopuler