Portalbangkabelitung.com- Peristiwa seorang ibu yang menggorok anaknya di Brebes, Jawa Tengah dinilai sebagai fenomena sosial yang ironi.
Peristiwa menyayat hati tersebut tentunya membuat berbagai pihak turut prihatin.
Salah satunya Pengamat Politik Rocky Gerung, ia mengatakan jika ada problem ekonomi dibalik pembunuhan itu.
Baca Juga: Pesawat Boieng 737 Milik China Mengalami Kecelakaan, Sebabkan Satu Gunung Terbakar
"Ada problem dibalik pembunuhan itu, bukan sekedar ibunya ingin membunuh, tapi dia dipaksa secara sosial untuk membunuh, itu masalahnya," kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung mengatakan, dilihat dari sisi manapun seorang anak telah menjadi korban.
Tapi dalam kasus ibu gorok anak di Brebes ini, dipengaruhi oleh daya dari masyarakat.
Baca Juga: Cek Fakta: Logo Halal Terbaru Terinspirasi Dari Penutup Kepala Uskup
"Karena ketiadaan daya beli dari si ibu (pelaku), sementara di Mandalika ada Rp2,5 triliun uang APBN dipakai balapan, jadi disitu tragisnya," katanya.
Rocky Gerung menjelaskan, jika negara ini harusnya ada untuk mensejahterakan rakyat sesuau dengan amanah dari konstitusi.
Namun faktanya malah terbalik, ini adalah sebuah ironi akibat masyarakat yang tidak sejahterah.
Baca Juga: Cek Fakta: Artis Senior Nia Daniati Meninggal Dunia Akibat Kecelakaan Mobil
"Dengan meninggalnya anak ini, sekarang kita berpikir negara harus berpihak pada siapa, pada potensi ibu-ibu lain yang mungkin punya inspirasi yang sama, karena keterjepitan ekonomi," ucap Rocky Gerung.
Ia menilai, anggaran belanja dan pendapatan negara (APBN) dibuang untuk proyek Ibu Kota Negara (IKN).
Lebih parah lagi, APBN digunakan untuk sekedar memperlihatkan bahwa Indonesia punya kemajuan luar biasa lewat event motoGP.
"Sri Mulyani (Menteri Keuangan) bilang bahwa Mandalika itu potensi untuk mengaktifkan ekonomi itu. Iya, tapi kalau Sri Mulyani tahu bahwa ada ibu yang bunuh anak, bagaimana moral clarity dari ibu Sri Mulyani," tandasnya.***