Pernyataannya Diserang Ruhut Dan Ngabalin, Refly Harun: 'Perilaku Preman Jalanan'

6 Mei 2022, 20:21 WIB
Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun. /Tangkap layar kanal YouTube Refly Harun/

Portalbangkabelitung.com- Serangan terhadap Pengamat Politik, Refly Harun akibat pernyataannya yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) takut kalah pamor dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kian memanas.

Pernyataan itu dikeluarkan oleh Refly Harun saat Ia melihat Jokowi lebih memilih melaksanakan Shalat Ied di Yogyakarta.

Hal ini Ia anggap tidak biasa, karena Presiden lumrahnya mengikuti salat Idul Fitri berjamaah di Masjid Istiqlal Jakarta.

Baca Juga: Ahmad Riza Patria Sebut JIS Layak Jadi Vanue Pergelaran Final Liga Champions

"Kita tidak tahu ada acara apa presiden salat di Yogyakarta, tetapi bacaan saya belum tentu benar juga. Karena namanya analisis politik itu tidak ada benar tidak salah, tetapi bisa diterima secara rasional," kata Refly Harun melalui kanal Youtube pribadinya.

Refly Harun menyebut jika hal tersebut dilakukan karena Jokowi takut kalah pamor dengan Anies Baswedan di Jakarta

"Sepertinya presiden takut kalah pamor dengan salat Id di Jakarta International Stadium," katanya.

Baca Juga: Hubungan Rusia-Israel Memanas, Hamas Langsung Temui Rusia Dan Chechnta Di Moskow

Akibat dari pernyaraan itu, Tenaga ahli KSP Ali Mochtar Ngabalin dan Politisi PDIP Ruhut Sitompul mengeluarkan pernyataan keras kepada dirinya.

Ali Mochtar Ngabalin menyebut jika Refly Harun adalah pakar hukum bersumbu pendek.

“Bagaimana mungkin ada pakar hukum seperti kamu bersumbu pendek atau small and low mindset,” tulis Ali Mochtar Ngabalin dalam Twitter-nya.

Baca Juga: Cek Fakta: PKI Luncurkan Dana Rp5 Triliun Untuk Muluskan 3 Periode Presiden Jokowi

Senada dengan Ngabalin, Ruhut Sitompul juga menyebut jika Refly Harun adalah "Kadrun".

“Beginilah kadrun eh Presiden RI ke 7 Bapak Joko Widodo yang seiman dengan beliau tidak pernah ada yg benar di hidung mereka, semua langkahnya yang baik mau diatur,” tulis Ruhut melalui akun Twitter pribadinya.

Menanggapi pernyataan keras dua orang yang berada dalam pusaran Jokowi, Refly Harun ikut memberikan pernyataan keras.

Baca Juga: Cek Fakta: Pemerintah Segera Ambil Alih Izin Praktik Dokter dari IDI Dampak Terawan Dipecat

Ia menilai pernyataan yang acap dilontarkan keduanya dalam ruang terbuka akan sangat berdampak pada penilaian publik terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Refly Harun menyebut pernyataan yang dikemukan oleh keduanya tidak memiliki intelektualitas.

Dengan tegas Refly Harun menyebut jika dua orang tersebut adalah komuikator istana yang paling sering bermain narasi atau verbal.

Baca Juga: Mohamed Salah Siap Antarkan Liverpool Angkat Piala Piala Liga Champions Musim ini

"Analisis saya mengenai Jokowi pindah salat Id dari Jakarta ke Yogyakarta itu sudah membuat panas paling tidak dua punggawa istana, dua komunikator istana yang selama ini sering kali menggunakan narasi atau verbal," katanya.

Ia mengatakan jika tindakan keduanya tak ubah selayaknya preman jalanan dan tidak menggambarkan sisi intelektualitas.

"Serangan verbal terhadap siapapun yang mengkritik Presiden Jokowi dengan mengatakan hal-hal yang sebenarnya tidak menggambarkan intelektualitas. Hanya menggambarkan perilaku preman jalanan. Tapi mohon maaf ini salah saja dalam tanda kutip tentunya," tandasnya.***

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler