Portalbangkabelitung.com- Diutarakan oleh Habiburokman selaku Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra bahwa rekonsiliasi yang sempat ditawarkan Habib Rizieq merupakan lanjutan rekonsiliasi yang dilakukan Jokowi dengan Prabowo.
Sebagaimana diberitakan dari Jurnal Presisi dikutip dari RRI dimuat dengan judul "Politisi Gerindra Sebut Rekonsiliasi Habib Rizieq Jadi Lanjutan Episode Rekonsiliasi Jokowi-Prabowo".
Habiburokman mengatakan bahwa saat Prabowo masuk dalam jajaran kabinet Jokowi, itu sudah menunjukkan awal rekonsiliasi.
Baca Juga: ZODIAK HARI SABTU 14 NOVEMBER 2020: Ramalan Sukses dalam Satu Langkah
“Pak Prabowo masuk kabinet adalah momentum awal rekonsiliasi, "ujar Habiburokman.
"Kita lupakan perbedaan dan tumbukan kebersamaan untuk sama-sama mengatasi persoalan kebangsaan. Kepulangan Habib Rizieq adalah momentum lanjutan untuk memaksimalkan rekonsiliasi,” ujar Habiburokman dikutip pada Jumat 13 November 2020.
Selanjutnya Habiburokman menekankan, ketegangan politik yang terjadi di Tanah Air berawal ketika jelang Pilpres 2019 lalu yang tepat berada pada titik puncak.
Baca Juga: Link Download, 9 Situs Drama Korea Terbaik dan Terbaru! Hiburan Akhir Pekan!
Harus diakui menjelang dan pada saat Pemilu kemarin terjadi ketegangan politik,” sambungnya.
Pada pesta demokrasi tersebut diselimuti berbagai ketegangan politik meski setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan bahwa pasangan calon Jokowi-Ma’ruf meraik kemenangan.
Dari sana Prabowo memilih jalan rekonsiliasi bersama Jokowi yang kemudian menjadi Menteri Pertahanan RI.
Baca Juga: Cukup Modal KTP Daftar Pengajuan BLT UMKM: Mudah, Berikut Syarat dan Cara Pengajuan !
Habiburokman meminta kepada seluruh pihak agar tidak rishi dengan istilah ‘rekonsiliasi’ yang disampaikan Habib Rizieq beberapa waktu lalu pasca tiba di Jakarta.
“Saya fikir kita semua harus bersikap bijak, jangan apriori satu sama lain dan jangan rishi dengan istilah rekonsiliasi,” jelas Habiburokman.
Sebelumnya, Habib Rizieq menyatakan dirinya siap untuk melakukan rekonsiliasi dengan pemerintah tetapi dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi.
Baca Juga: 11 Film Korea Terbaik Menandingi Film Hollywood: Terbaru Tahun 2020! Hiburan Akhir Pekan
Salah satunya, pemerintah harus menghentikan upaya kriminalisasi terhadap ulama dan para aktivis.***(Jazila Nailatunni'mah/Jurnal Presisi-Pikiran Rakyat)