Mimpi Bertemu Nabi Tak Perlu Disampaikan ke Publik, Tegas PP Muhammadiyah

- 22 Desember 2020, 16:04 WIB
Muhammadiyah*/
Muhammadiyah*/ /Muhammadiyah.or.id*//Muhammadiyah.or.id

Portalbangkabelitung.com- Muhammadiyah sebuah organisasi Islam terbesar buka suara soal isu yang saat ini sedang hangat diperbincangkan yaitu tentang bermimpi bertemu dengan Rasulullah.

Isu ini viral usai Haikal Hassan yang bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad dilaporkan ke pihak kepolisian oleh Husein Shihab karena dianggap berita bohong dan menyesatkan.

Bahkan Anggota Majelis Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ajengan Wawan Gunawan Abdul Wahid menyatakan bahwa orang yang bertemu dengan Rasulullah dalam mimpi merupakan anugerah dari Allah SWT. 

Baca Juga: Ikatan Cinta Selasa 22 Desember 2020, Reyna Diculik: Apakah Rencana Busuk Elsa Akan Berhasil? Simak

Akan tetapi, ujar Ajengan asal Garut ini, pengalaman tersebut tidak perlu disampaikan kepada publik lantaran dikhawatirkan menimbulkan pemahaman yang lain.

“Biasanya Muhammadiyah tidak membahas perihal yang seperti itu. Karena dikhawatirkan menimbulkan pemahaman yang lain. Bahwa misalnya itu terjadi, orang Muhammadiyah tidak terbiasa mengungkap hal itu,” tutur dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga ini.

Bahkan Wawan menjelaskan bahwa pertemuan seseorang dengan Rasulullah dalam sebuah mimpi merupakan pertanda dari penghayatan religius dan bagian dari kesadaran irfani.

Baca Juga: Haikal Hassan Tak Hadir Pada Undangan Kepolisian Terkait Klarifikasi Mimpi Bertemu Nabi

Ia juga menuturkan bahwa ulama besar sekelas Ahmad Dahlan pasti pernah merasakan pengalaman tersebut.

Namun dirinya memilih untuk tidak menyampaikannya pada khalayak ramai. 

“Tidak mungkin Ahmad Dahlan tidak mengalami mimpi tersebut. Siapa yang meragukan kesalehan beliau? Tapi beliau lebih memilih untuk diam dan tidak menceritakannya kepada siapapun,” ucapnya.

Baca Juga: Gibran Diduga Masuk Pusaran Korupsi Bansos, Benarkah? Simak PT Sritex Angkat Bicara Terkait Gibran!

Kalaupun seseorang pernah mengalami mimpi itu, kata Wawan, silakan saja ceritakan. Hanya saja jika mencermati ulama-ulama Muhammadiyah, mereka tidak memiliki kebiasaan untuk mengumbar pengalaman tersebut. 

Baginya, menahan diri untuk tidak menceritakan mimpi yang seperti itu merupakan satu sikap ketawadhuan. 

“Ketika tidak menceritakan mimpi bertemu Nabi, itu bagian dari ketawadhuan, dirinya ingin memperkaya batin religiusnya,” ujar Wawan.

Baca Juga: Sempat Diduga Masuk Pusaran Korupsi Bansos, Benarkah? Simak PT Sritex Angkat Bicara Terkait Gibran!

Terkait dengan amalan-amalan khusus, sejauh penelaahan Wawan, dirinya menegaskan bahwa tidak ada ibadah-ibadah khusus dengan tujuan agar bersua Rasul dalam mimpi. 

“Jangan mencari-cari ketemu Rasul, karena dikhawatirkan seolah menjadi keharusan dalam agama. Lebih baik kita mengamalkan apa yang sudah jelas perintah dan larangannya,” katanya.

Ulama Muhammadiyah lainnya Tuan Guru Ruslan Fariadi juga menyatakan bahwa sekiranya seseorang memiliki kebersihan hati, dan konsisten melaksanakan amalan-amalan saleh yang sudah jelas perkaranya, maka punya potensi besar bertemu Nabi dalam mimpi. 

Baca Juga: ZODIAK CINTA Hari Senin 21 Desember 2020: Akankah Kamu dan Pasangan Tetap Romantis? Simak!

Namun jika kesempatan bersua itu datang, Ruslan menegaskan agar memperbanyak syukur kepada Allah.

“Adab seseorang bermimpi bertemu dengan Nabi, tentu harus bersyukur karena tidak semua orang bisa melihat Nabi dalam mimpi. Itu kenikmatan dan karunia Allah bisa diberi kesempatan melihat wajah Nabi yang mulia,” kata Ruslan sebagaimana dilansir dari Pikiran Rakyat Bekasi dengan judul "PP Muhammadiyah Sebut Orang yang Mimpi Bertemu Nabi Tak Perlu Disampaikan ke Publik, Ini Alasannya".

Ada banyak hadis sahih yang meriwayatkan mimpi bertemu Rasulullah. Dalam hadis-hadis tersebut disebutkan bahwa siapapun yang bermimpi melihat Nabi.

Baca Juga: RAMALAN SHIO Hari Senin 21 Desember 2020: Keberuntungan Anda Telah Tiba, Ayo Baca!

Maka sungguh orang itu telah melihat Rasulullah tersebab setan takan mampu menyerupai tubuhnya. 

Namun ada kecaman serius dari Rasulullah bila mengaku-ngaku bertemu dengannya dalam mimpi.

Barang siapa yang berdusta, Sabda Nabi, orang itu telah mengambil tempat duduk di neraka.***(Ghiffary Zaka/PR Bekasi)

 

Editor: Suhargo

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah