Portal Bangka Belitung- Ketua Majelis Syuro Partai Masyumi, Abdullah Hehamahua menilai bahwa bertepuk tangan merupakan budaya Yahudi.
Bahkan ketika kader Masyumi bertepuk tangan, Abdullah Hehamahua melarang hal tersebut karena dinilai sebagai budaya Yahudi.
Ferdinand Hutahaean yang merupakan Mantan Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, geram dengan pernyataan Hehamahua tersebut.
Baca Juga: Kemendagri Akan Membuatkan E-KTP Untuk Transgender di Indonesia, Ini Alasannya
Menurut Ferdinand saat ini sudah banyak tradisi Yahudi yang diadaptasi di Indonesia, salah satunya menggunakan pendingin ruangan seperti AC saat tidur.
"Melarang tepuk tangan tapi kemana-kemana naik mobil, kalau jauh naik pesawat," ucapnya.
"Tidur pake AC pendingin ruangan, makanan di rumah disimpan di kulkas dan duduk santai di sofa. Memang itu tradisi siapa?," Sambungnya.
Baca Juga: KRI Nanggala-402 Resmi Dinyatakan Tenggelam, Edi Hermanto: Selamat Beristirahat Para Pahlawan Hebat
Karena geram, ia juga meminta Hehamahua menggantikan kendaraannya dengan hewan unta.
"Orang tua ini mestinya naik unta kemana-mana kalau pergi," kata Ferdinand sebagaimana dikutip Portal Bangka Belitung.com, Minggu, 25 April 2021.