Atlet Bulu Tangkis, Markis Kido Meninggal Mendadak saat Latihan Dokter Tirta Ungkap Penyebabnya!

- 15 Juni 2021, 09:57 WIB
dr. Tirta menjelaskan soal serangan jantung yang diduga menjadi penyebab meninggalnya Markis Kido pada Senin, 14 Juni 2021.*
dr. Tirta menjelaskan soal serangan jantung yang diduga menjadi penyebab meninggalnya Markis Kido pada Senin, 14 Juni 2021.* /Tangkapan layar Instagram @dr.tirta

Portal Bangka Belitung- Berita duka bagi Indonesia datang dari atlet pemain bulu tangkis tanah air.

Pemain bulu tangkis Markis Kido meninggal dunia pada Senin, 14 Juni 2021.

Dokter Tirta memberi penjelasan mengenai penyebab meninggalnya Markis Kido.

Baca Juga: Pebulu Tangkis Terkemuka Markis Kido Meninggal Dunia, Berikut Sederet Prestasinya!

Dokter milenial itu menyampaikan bahwa Markis Kido meninggal karena mengalami henti jantung atau Cardiact Arrest.

Ia menjelaskan penyebab wafatnya sang atlit sama dengan pemain sepak bola,Cardiact Arrest yang baru saja meninggal karena serangan jantung.

Diketahui Markis Kido menghembuskan napas terakhirnya saat sedang berlatih bulu tangkis karena terkena serangan jantung.

Baca Juga: Polisi Heri Gondrong : Patahkan Leher Pelaku, Ancam Aksi Premanisme di Palembang

Dokter Tirta pun memberikan penjelasan terkait apa itu henti jantung.

Dilansir dari akun instagram pribadinya@dr. Tirta, henti jantung adalah dimana kondisi jantung berhenti berdetak dan pompa jantung itu bermasalah.

Adapun pompa jantung bermasalah ini disebabkan oleh gangguan kelistrikan, atau juga sumbatan pada arteri-arteri besar pada jantung.

Baca Juga: Kode Redeem Game CODM 'Call of Duty Mobile' Terbaru Selasa 15 Juni 2021, Klaim dan Dapatkan Minotaur Skin!

dr.Tirta juga menjelaskan apa penyebab dari gangguan kelistrikan itu, ia mengungkapkan aktivitas yang berlebihan akan menyebabkan jantung memompa secara tidak maksimal dan akibatnya terhambat untuk memompa aliran darah ke seluruh tubuh.

dr. Tirta menyampaikan apabila darah tidak bisa mensuplay sampai ke otak, jaringannya bisa rusak dan akan mengakibatkan kehilangan kesadaran.

Biasanya dinding jantung Atlet menebal, sehingga dokter biasanya rutin mengecek EKG untuk mengetahui kegiatan jantung pada atlet.

Baca Juga: Update Kode Redeem ML 'Mobile Legends' Terbaru Selasa 15 Juni 2021, Klaim Hadiahnya Sekarang!

"Karena Golden Period 10 menit, maka pertolongan utamanya adalah RJP (Resusitasi Jantung Paru) itu pertolongan utamanya," ujar Dr Tirta.

dr. Tirta juga memberi 3 Solusi jika itu terjadi, solusi tersebut adalah:

1. Perlunya Pelatihan RJP (Resusitasi Jantung Paru) pada orang awam, sejak dini di sekolah-sekolah. Sehingga jika ada diantara kita terkena serangan jantung, Golden Period 10 menit bisa dimanfaatkan untuk melakukan RJP yang benar.

2. Kesadaran untuk masyarakat agar mulai checkup jantung, minimal memeriksakan EKG ke Puskesmas atau ke dr spJP.

3. Check-up rutin untuk para atlit, dan memonitor kesehatan jantung. Karena biasanya pada atlit dinding jantung menebal dan agar bisa kembali memompa darah ketika melakukan aktivitas berat.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa, 15 Juni 2021, Lengkap. Yuk Baca Dan Cek Bagaimana Harimu Hari Ini !

Diketahui, memang para atlet lebih rentan terkena serangan jantung hal itu dikarenakan aktivitas mereka yang padat. ***

Editor: Suhargo

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah