Network
Portalbangkabelitung.com- Perang antara Rusia dan Ukraina menimbulkan banyak spekulasi dan korban jiwa.
Berbeda dengan beberapa perang antar negara yang terjadi sebelumnya, kini Amerika Serikat terlihat tidak mengirimkan pasukan mereka.
Hal tak biasa yang dilakukan oleh Amerika Serikat saat ini sontak menimbulkan berbagai pertanyaan dan spekulasi.
Baca Juga: Ratusan Driver Ojol Serbu Kantor Gubernur Jawa Tengah, Ada Apa?
Guru Besar Hukum Internasional Hikmahanto Juwana dalam kanal Youtube Helmi Yahya Bicara membeberkan alasan logis kenapa Amerika Serikat Tidak mengirimkan pasukannya ke Ukraina.
Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani tersebut mengatakan ancaman yang disampaikan Vladimir Putin terkait invasi di Ukraina berhasil membuat Amerika Serikat takut.
"Putin pinter, dia bilang begini 'kalau misalnya ada negara ketiga ikut masuk ke sini, maka saya tidak segan-segan menggunakan senjata nuklir' di situ Amerika Serikat takut," kata Hikmahanto Juwana.
Baca Juga: Yasonna Laoly Dapat Penghargaan Sebagai Pembina Pelayanan Publik Predikat A Dari MenpanRB
Ia juga menyinggung terkait pernyataan Joe Biden yang mengatakan jika Amerika Serikat tidak ikut terlibat ke perang Rusia-Ukraina tersebut.
"Karena apa? Presiden Biden pada waktu dia bicara di DPR, di State Union Address itu, dia mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan terlibat dalam perang di Ukraina, karena dia tahu konsekuensinya," kata Hikmahanto Juwana.
Dia pun mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak menyangka Vladimir Putin akan menggunakan aksi dalam permainan mereka.
"Kalau dulu kan kaya main kartu, karena nggak pake senjata. Ternyata kalau Putin ini main kartu, dia hantam juga sungguhan," ujar Hikmahanto Juwana.
Oleh karena itu, Amerika Serikat dan Jerman mundur karena adanya ancaman senjata nuklir Rusia.
Negara-negara tersebut berpikir logis jika Putin akan sangar berani menghantam negara mereka dengan rudal nuklir miliknya.
Baca Juga: Tiongkok Enggan Ikut-Ikutan Embargo Ekonomi Rusia, Ternyata Ini Alasannya!
"Terus kemudian kalau senjata nuklir ini jangan-jangan beneran kan? mundur juga Amerika, demikian juga Jerman," tandasnya.***
