Network
Portalbangkabelitung.com- Pemilu 2024 memang masih 2 tahun lagi, namun keributan yang disebabkan oleh para partai politik sudah terjadi.
Menanggapi hal tersebut, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun buka suara.
Refly Harun menyinggung tentang keributan yang dibuat oleh partai politik pasti berdampak ke kondisi politik di Indonesia.
Baca Juga: Refly Harun Setuju Dengan Pengakuan Angelina Sondakh: 'Kalau Tak Tekerja Beramai-Ramai, Tak Mungkin'
Ia mengatakan bahwa partai politik di Indonesia tak akan berhenti membuat keributan jika memang tujuannya adalah calon presiden atau perebutan suara di parlemen.
Kendati demikian, Refly Harun juga menyebutkan keadaan dimana partai politik bisa kompak.
Menurut Refly Harun, partai politik bisa kompak jika sedang membicarakan soal uang.
Baca Juga: SINOPSIS Drama Korea Again My Life, Lee Joon Gi Berperan Sebagai Jaksa yang Melawan Ketidakadilan
Hal itu Ia sampaikan melalui kanal YouTube Refly Harun, yang diupload pada kamis 7 April 2022.
“Jika soal uang, biasa mereka akan kompak,” kata Refly Harun.
Refly Harun menjelaskan jika kekompakan karena alasan uang itu membuat para politikus menjadi buta.
Refly kemudian berkaca pada sebuah kasus yang pernah terjadi di Indonesia.
“Misalnya, kasus suap deputi BI itu kenanya satu komisi di DPR. Kasus e-KTP juga banyak juga partai politik yang kena,” tandasnya.***
