Portalbangkalbelitung.com- Setelah banyak serangan yang dilancarkan oleh hacker Bjorka akhirnya Presiden Jokowi memutuskan tim khusus.
Meskipun pada awalnya Badan Intelijen Negara (BIN) bahkan tak mau mengakui jika ada kebocoran data akibat peretasan yang dilakukam hacker Bjorka.
Diketahui menanggapi kebocoran data yang disebabkan oleh hacker Bjorka tersebut, BIN menyatakan dengan tegas bahwa hal tersebut tidak benar atau hoax.
Baca Juga: Bareskrim Polri Bentuk Tim Khusus Usut Kasus Peretasan Data Oleh Hacker Bjorka
Badan Intelijen Negara mengatakan bahwasanya sampai saat ini dokumen dan surat menyurat presiden masih berlindung dengan aman.
Hal tersebut senada dengan perkataan yang dikeluarkan oleh Juru Bicara BIN Wawan Hari Purwanto.
Wawan menyebutkan bahwa BIN selalu menjaga dengan ketat sistem keamanan sibernya dengan sistem enkripsi yang terus diperbaharui.
Baca Juga: BIN Tak Akui Bjorka Retas Dokumen Rahasia Jokowi, Tegaskan Tidak Benar dan Hoax: Masih Aman!
Bahkan disisi lain, kebocoran data dari serangan hacker Bjorka ini sempat dibantah melalui Mahfud MD, pemerintah tetap membentuk tim khusus setelah rapat yang dilaksanakan di Istana Kepresidenan Jakarta.
Tim khusus untuk menanggapi serangan yang dilancarkan hacker Bjorka ini sudah dikonfirmasi oleh Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri yang merupakan salah satu lembaga yang termasuk kedalam timsus ini.