Pada waktu sebelumnya hacker ini mengklaim sudah meretas situs situs milik pemerintah bahkan ia mengklaim telah meretas dokumen rahasia milik Presiden Jokowi.
Sampai saat ini diketahui jika hacker Bjorka ini sudah membocorkan 1,3 miliar data SIM Card milik Kominfo, data pemilu milik KPU, data pelanggan IndiHome,serta surat rahasia untuk Presiden.
Untuk data SIM Card milik Kominfo berupa data Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor telepon hingga tanggal registrasinya.
Sedang untuk data pemilu milik KPU, hacker Bjorka membocorkan data sebanyak 105 juta penduduk Indonesia berupa NIK, nomor Kartu Keluarga (KK) dan nama lengkap.
Ia juga membocorkan data pelanggan Indihome sebanyak 26 juta data pelanggan berupa email, NIK, IP Address, nama lengkap bahkan situs yang telah dikunjungi oleh pelanggan.
Setelah data data tersebut hacker Bjorka menggemparkan pemerintah Indonesia dengan mengklaim telah membocorkan dokumen milik Presiden pada tahun 2019 sampai 2021.
Hal hal tersebut menggambarkan betapa lemahnya keamanan data yang dikelola oleh pemerintah Indonesia saat ini.
Untuk menggapai semua hal yang dilakukan oleh Hacker Bjorka ini, saat ini aparat sedang memproses tentang semua kebocoran data ini.